"Sebagian besar, konsumen Indonesia suka Sienta warna orange dan putih dengan interior hitam," kata Eksekutif GM Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransicus Soerjopranoto, di sela-sela "Technologi Media Trip" di Tokyo, Jepang.
Dari total pemesan kendaraan yang mengusung konsep Multi-Activities Vehicle (MAV) tujuh penumpang itu sebanyak 28,3 persen memilih warna putih dan 27,5 persen warna orange.
Oleh karena itu, kedua warna tersebut diperkirakan paling lama indentnya dibandingkan bila memesan dengan warna lain.
"Sampai 20 Agustus, pemesanan Toyota Sienta sudah menembus 6.176 unit dan menjadi mobil ketiga terbesar yang banyak dipesan di ajang GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show)," ujar Soerjo.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 33 persen konsumen Toyota Sienta memilih tipe 1.5 V CVT, sebanyak 31,9 persen tipe G CVT.
Pada GIIAS yang berakhir pada 21 Agustus lalu, sebanyak 890 unit Toyota Sienta dipesan pengunjung pameran otomotif terbesar di Indonesia itu.
Soerjo mengatakan pasar kendaraan serba guna (MPV) dengan tujuh penumpang, termasuk Toyota Sienta, masih merupakan pasar terbesar di Indonesia.
Ia optimistis Toyota Sienta akan mendapat tempat di pasar MPV nasional, meskipun pasarnya tidak sebesar MPV lainnya, seperti Toyota Avanza, dan kini ada LCGC (Low Cost and Green Car) tujuh penumpang seperti Astra Toyota Calya.
Hal itu juga terlihat dari penjualan selama 10 hari pameran di GIIAS, Astra Toyota Calya paling banyak dipesan dengan angka sekitar 2.200 unit dan Toyota Avanza sebanyak 2.100 unit.
Indonesia merupakan negara pertama di luar Jepang yang menjadi pasar sekaligus produsen Toyota Sienta.
Di Indonesia, Toyota Sienta diproduksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat. Sedangkan di Jepang, Sienta diproduksi Toyota Motor East Japan (TMEJ) , Ohira plant, di Sendai, Jepang
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016
