Toyota dan Pertamina sudah menjalin kerja sama produksi pelumas pabrikan sejak Toyota Kijang sukses mengaspal di Indonesia. Pada tahun 1990 Toyota meluncurkan Toyota Genuine Motor Oil (TGMO) kemudian disusul TMO dan TMO Lubricant yang seluruhnya diproduksi lokal di pabrik Pertamina.
"Sejak tahun 90-an kami sudah punya Toyota Genuine Motor Oil, pada 2003 sudah bekerja sama dengan Pertamina, dan 2009 melakukan rebranding sehingga seluruh oli Toyota TMO di produksi Pertamina," kata Widyawati Soedigdo selaku Deputi Director Custumer First TAM ketika mendampingi wartawan berkeliling pabrik Pertamina Lubricants, Gresik, Jawa Timur, Jumat.
Pabrik Pertamina yang memproduksi TMO mampu menghasilkan 150 drum oli per jam dan 600 oli dalam botol selama satu jam.
Proses produksi pertama yang ditunjukkan adalah mekanisme blending atau pencampuran antara zat additive dengan bahan dasar oli (oil base) yang tersimpan di dalam holding tank.
Dalam proses pengolahan oli terdapat dua mekanisme pencampuran yang berbeda. Pertama automatic batch blending dengan kapasitas produksi 20 ton liter.
Automatic batch blending merupakan proses pencampuran oli dan additive di dalam holding tank menggunakan program komputer sehingga petugas ahli cukup memasukan kombinasi formula additive dan base oil kemudian sistem akan berjalan secara otomatis untuk menghasilkan campuran oli yang sesuai.
Mekanisme kedua adalah in line blending yaitu mencampurkan oli melalui pipa-pipa yang saling terhubung antara additive dan base oil. Kedua jalur pipa tersebut terkoneksi ke main line secara serentak.
Keunggulan in line blending atau proses paralel adalah mampu menghasilkan oli sebanyak 60 ton liter hanya dalam waktu satu jam.
Pertamina juga menggunakan pigged sistem yang menghindari kontaminasi produk dengan cara memompa minyak di dalam pipa menggunakan dorongan udara. Serta proses otomatic manifold yang mengatur lalulintas minyak di dalam pipa untuk menghindari kontaminasi.
Setelah melewati proses pencampuran, oli kemudian dialirkan melewati pipa-pipa filling kemudian masuk ke dalam kemasan botol (1-4 liter) atau drum yang sudah disediakan di ruangan sebelah holding tank.
Setelah itu, kemasan oli kemudian diberi label dan segel untuk segera didistribusikan pihak Pertamina kepada Toyota.
Awak media juga berkesempatan meninjau laboratorium Pertamina Lubricant yang berperan mengontrol kualitas oli, memeriksa kandungan oli, mengecek kekentalan oli pada suhu ekstrem, serta fungsi oli untuk mengurangi gesekan metal pada mesin.
Usai meninjau laboratorium tersebut Widyawati Soedigdo mengatakan cara Pertamina menjaga kualitas produk sejalan dengan semangat Toyota untuk selalu menghadirkan ketenangan kepada pelanggan.
Selain itu, Widyawati menambahkan dengan diproduksinya Oli Toyota di Pertamina membuktikan bahwa perusahaan bangsa mampu menghasilkan produk sesuai standar dunia.
"Ini meningkatkan rasa percaya diri bahwa bangsa ini bisa memproduksi oli berkelas sekaligus memotivasi yang lain untuk menuju ke sana," ucap Widyawati Soedigdo usai mengunjungi pabrik.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015