Jakarta (ANTARA) - Toyota menggandakan ambisinya untuk pasar mobil terbesar dunia, China, dengan target untuk memproduksi sebanyak tiga juta kendaraan per tahun di negara tersebut, seiring dengan upaya merebut kembali pangsa pasar yang hilang dari merek-merek domestik yang sedang naik daun seperti BYD.

Langkah ini tampaknya mencerminkan pengakuan Toyota atas tantangan yang dihadapinya di China, di mana merek-merek lokal terus mendapatkan perhatian pasar dengan menawarkan produk yang kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan, lapor Carscoops, Senin (11/11).

Toyota berencana untuk meningkatkan produksi secara signifikan di China pada akhir dekade ini, meskipun tidak ada target resmi yang ditetapkan.

Baca juga: Merek-merek Tiongkok diprediksi rebut 33% pasar mobil global di 2030

Ini akan mewakili peningkatan substansial dari 1,75 juta kendaraan yang diproduksi Toyota secara lokal tahun lalu dan peningkatan 63 persen dari 1,84 juta kendaraan yang dibuatnya pada tahun 2022, yang merupakan rekor bagi perusahaan.

Orang dalam mengklaim bahwa Toyota telah memberi tahu beberapa pemasoknya tentang rencana peningkatan produksi.

Selain itu, perusahaan ini bertujuan untuk menyatukan dua perusahaan patungannya di Tiongkok untuk meningkatkan efisiensi dan berencana memberdayakan staf lokal untuk memimpin sebagian besar pengembangan, dengan memanfaatkan pemahaman mereka tentang preferensi konsumen Tiongkok.

Baca juga: HPM tawarkan nilai lebih mobil Jepang di tengah persaingan produk

Toyota juga bakal mengkonsolidasikan produksi kendaraan di seluruh perusahaan patungannya ke dalam satu operasi di masa depan.

Meskipun model-model akan diproduksi di satu lokasi, mereka akan terus ditawarkan di kedua jaringan diler, yang menandakan pendekatan yang lebih terpadu terhadap strategi lokalnya yang terfragmentasi.

“Dengan ketatnya persaingan di pasar China, kami terus mempertimbangkan berbagai inisiatif,” demikian pernyataan Toyota.

Baca juga: Mitsubishi Motors akan tarik diri dari pasar China

Perjuangan seperti Toyota tidak hanya terjadi pada produsen mobil lama di China. Merek-merek mapan seperti Honda dan Nissan telah mengurangi kapasitas produksi mereka, sementara Mitsubishi telah menyerah dan keluar dari pasar China.

Sementara itu, produsen mobil lokal seperti BYD dengan cepat mendapatkan tempat, memberikan produk yang menarik dengan harga yang kompetitif yang sesuai dengan konsumen China.

Toyota telah melakukan beberapa upaya untuk melokalkan penawarannya. Salah satu contohnya adalah bZ3C, sedan listrik yang dirancang khusus untuk China.

Sedan ini dilengkapi dengan paket baterai litium-besi-fosfat dari divisi baterai FinDreams BYD, yang memiliki jarak tempuh 500-600 km.

Baca juga: Mitsubishi Motors pertimbangkan hentikan produksi di China

Baca juga: Sektor otomotif China catatkan ekspansi pada Oktober 2024

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024