Jakarta (ANTARA) - Pembuat baterai Korea Selatan LG Energy Solution Ltd. (LGES) pada Kamis menyampaikan bahwa perusahaan telah memulai pembangunan pabrik baterai senilai 5,5 miliar dolar AS (Rp88 triliun) di Arizona, Amerika Serikat (AS), yang ditargetkan bisa mulai beroperasi pada 2026.

LGES berencana memproduksi baterai silinder Seri 46 untuk kendaraan listrik dan baterai tipe kantong lithium iron phosphate (LFP) untuk sistem penyimpanan energi (Energy Storage System/ESS) di pabrik Arizona menurut pernyataan perusahaan yang dikutip oleh kantor berita Yonhap pada Kamis.

"Ini adalah fasilitas mandiri kedua (LGES) yang dibangun di AS. Dan ini juga merupakan fasilitas manufaktur pertama yang memproduksi baterai silinder di AS. Di sinilah kami dapat membuat baterai silinder berkualitas, yang akan digunakan untuk memberi daya jutaan kendaraan listrik," kata Kepala Divisi Mobilitas dan Baterai TI di LG Energy Solution Brian Oh dalam pernyataan perusahaan.

LGES memiliki pabrik baterai mandiri pertamanya di Holland, Michigan, yang dibangun satu dekade lalu. Pabrik lain di Amerika Utara yang beroperasi atau sedang dibangun semuanya berada dalam usaha patungan dengan produsen mobil besar.

Di Korea, LGES merencanakan produksi massal pertama baterai Seri 46 di pabriknya di Ochang pada awal Agustus untuk dikirimkan ke pelanggannya.

Tesla Inc. menggunakan baterai silinder untuk model-model kendaraannya, dan produsen mobil lain seperti Stellantis dan BMW dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengadopsi baterai tersebut untuk kendaraan listrik masa depan mereka.

Baca juga: Pabrik baterai Honda dan LGES di AS ditargetkan beroperasi akhir 2024

Baterai silinder berukuran kecil dan bulat, sehingga memungkinkan untuk ditumpuk di perangkat dengan berbagai ukuran. Dibandingkan dengan format baterai lainnya, tipe silinder dapat menghasilkan daya lebih besar dan dipandang relatif aman.

Menurut pernyataan perusahaan, dengan memproduksi baterai LFP ESS di kompleks Arizona, LGES berharap dapat merespons secara tepat waktu kebutuhan baterai produksi lokal yang meningkat pesat berkat kebijakan energi bersih AS.

Investasi LGES pada fasilitas baterai di AS mewakili upaya "penuh" untuk menyediakan baterai yang sesuai dengan Undang-Undang Pengurangan Inflasi (Inflation Reduction Act/IRA) kepada pelanggannya, kata perusahaan.

IRA memberikan kredit pajak hingga 7.500 dolar AS (Rp120 juta) kepada pembeli kendaraan listrik yang kendaraannya dirakit di Amerika Utara dan dibuat dari mineral yang ditambang dan diproses di AS atau negara atau wilayah yang memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Washington.

Baca juga: LG bangun pabrik pengisian baterai EV di AS

Ketika selesai, kapasitas produksi tahunan pabrik LGES di Arizona diperkirakan mencapai 36 gigawatt-jam baterai silinder dan 17 GWh baterai LFP ESS.

Di Amerika Utara, LGES saat ini mengoperasikan tiga pabrik sel baterai, yaitu pabrik pertama dan kedua di bawah JV dengan GM, dan satu pabrik di Holland, Michigan.

Pabrik-pabrik di bawah usaha patungan dengan GM, Hyundai Motor Group, Honda Motor Co. dan Stellantis N.V. masing-masing sedang dibangun di negara bagian Michigan, Georgia, dan Ohio di AS serta Ontario, Kanada.

Perusahaan juga memiliki pabrik di Korea Selatan, Polandia, dan China, serta pabrik yang akan mulai berproduksi pada paruh pertama tahun 2024 di Indonesia.

Baca juga: Hyundai dan LG Energy bangun pabrik baterai EV 4,3 miliar dolar di AS
Baca juga: Huayou dan LG Chem kerja sama bangun pabrik baterai di Indonesia
Pewarta:
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024