Jakarta (ANTARA) - Nissan dan Mitsubishi mengonfirmasi rencana untuk berinvestasi dalam unit kendaraan listrik (EV) Renault yaitu Ampere, dan menggunakannya untuk mengembangkan EV untuk pasar Eropa, demikian pernyataan perusahaan pada hari Rabu (6/11).

Pengumuman pada hari Rabu ini mengonfirmasi bahwa aliansi baru antara ketiga produsen mobil ini kini lebih kecil dan lebih pragmatis, berfokus pada kerja sama regional, seperti dilaporkan Reuters pada Rabu (6/12) waktu setempat.

Nissan dan Mitsubishi mengonfirmasi akan berinvestasi masing-masing hingga 600 juta euro (sekitar Rp10 triliun) dan 200 juta euro (sekitar Rp3,3 triliun) di Ampere, yang telah dipisahkan dari bagian lain Renault dan akan dicatatkan di bursa pada tahun depan.

Baca juga: Nissan akan produksi versi listrik dari Qashqai dan Juke di Inggris

Nissan akan menjadi "investor strategis" di Ampere, kata Makoto Uchida, CEO produsen mobil Jepang tersebut kepada wartawan, menambahkan bahwa perusahaan dapat menggunakan inovasi perangkat lunak dan konektivitas unit EV ini di pasar di luar Eropa.

"Menyusun kendaraan listrik di seluruh dunia sendirian akan sangat menantang," katanya.

Ampere akan mengembangkan dan memproduksi versi listrik dari Nissan Micra yang kompak untuk pasar Eropa dan SUV listrik berukuran sedang untuk Mitsubishi.

CEO Renault Luca de Meo mengatakan Ampere akan memangkas biaya Micra untuk Nissan sebesar 50 persen. Para mitra aliansi juga mengonfirmasi proyek bersama mereka di Amerika Latin dan India.

Baca juga: Nissan ubah tampilan untuk Leaf generasi ketiga

Baca juga: Dari hatchback, Nissan Leaf akan terlahir sebagai SUV ramping di 2026

Baca juga: Nissan investasikan Rp22 triliun bangun dua model EV di Inggris
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023