Jakarta (ANTARA) - Pabrikan otomotif asal Jepang, Nissan mengklaim keberhasilan mereka dalam uji coba di dunia nyata untuk kendaraan otonom milik mereka yang sudah dikerjakan sejak 2017 yang lalu.
Arena EV pada Senin (3/6) waktu setempat, mengabarkan bahwa uji coba teknologi fitur masa depan tersebut menggunakan kendaraan Nissan elektrik mereka yakni Nissan leaf. Keberhasilan ini merupakan penawaran yang sangat berbeda dalam layanan mobilitas otonom pada tahun 2027 seperti yang mereka targetkan.
Baca juga: Nissan "recall" dua model di Indonesia karena masalah berbeda
Kendaraan masa depan ini, setidaknya hadir dengan memiliki 14 kamera, 10 radar, dan 6 sensor LiDAR, sebuah peningkatan signifikan dari yang sebelumnya. Sebagian besar sensor dipasang di atap, yang secara signifikan meningkatkan area deteksi kendaraan dan memungkinkan pengenalan lingkungan sekitar dengan lebih akurat.
Melalui cara ini, kendaraan Nissan Leaf yang dijadikan bahan uji coba dapat memprediksi perilaku pengguna jalan dan pejalan kaki yang melintas. Tidak hanya itu saja, teknologi ini diyakini dapat mengatasi berbagai skenario kompleks, dan prototipenya telah terbukti berhasil di jalanan Yokohama.
Meski begitu, kemampuan self driving dari kendaraan ini masih menggunakan SAE level 2. Artinya, peran pengemudi dalam berkendara masih diperlukan.
Namun, hal ini kemungkinan akan membaik setelah diluncurkan pada tahun 2027 dan Nissan bekerja sama dengan semua otoritas yang terlibat untuk menghadirkan layanan mobilitas otonom pertama di Tokyo, Jepang. Sementara itu, produsen mobil berencana untuk memulai pengujian di sekitar area Minato Mirai pada Q4 2024.
Baca juga: Nissan mengakhiri produksi LEAF untuk kendaraan listrik baru
Baca juga: Nissan ubah tampilan untuk Leaf generasi ketiga
Baca juga: Dari hatchback, Nissan Leaf akan terlahir sebagai SUV ramping di 2026
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024