Jakarta (ANTARA) - Produsen motor listrik asal Singapura ION Mobility menyatakan kesiapannya untuk masuk ke pasar Indonesia, dengan memiliki target hingga akhir 2023 nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN ) sebesar 50 persen.

CEO & Pendiri ION Mobility James Chan mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan komitmen tersebut secara langsung kepada Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita beberapa waktu yang lalu.

"Saya telah menyampaikan secara lisan kepada Menteri Agus Gumiwang Kartasasmita bahwa kami akan mencapai setidaknya 50 persen TKDN pada akhir tahun 2023, dan berupaya untuk mencapai 80 persen pada tahun 2024 dan seterusnya," kata James Chan melalui pesan elektroniknya kepada ANTARA, Kamis (20/4).

Baca juga: PLN dan ION Mobility kerja sama bangun pengisian daya motor listrik

Hingga saat ini, ION Moility yang berkantor pusat di Singapura, masih bekerja keras untuk bisa menginvestasikan sebagian besar dana mereka agar bisa fokus pada pengembangan produknya untuk pasar otomotif tanah air.

"Kami berharap dapat menginvestasikan sebagian besar dana yang terkumpul untuk meningkatkan tim, operasi, dan infrastruktur produksi di Indonesia tahun ini," ucap dia.

Hingga saat ini, pihaknya tengah mempelajari irama pasar motor listrik yang ada di Indonesia, yang mereka yakini akan menjadi salah satu pasar yang penting dan terbesar bagi motor listrik secara global.

"Sebagai perusahaan yang berkantor pusat di Singapura, namun memiliki operasi dan rencana yang signifikan di Indonesia, kami berkomitmen untuk berkontribusi terhadap hubungan bilateral yang positif antara Singapura dan Indonesia melalui strategi kami yang mengutamakan pasar Indonesia," kata dia.
CEO & Pendiri ION Mobility James Chan (ANTARA/ION Mobility)


Untuk mencapai komitmen tersebut, pihaknya sedang mempersiapkan pabrik produksi baterai dan sepeda motor miliknya, yang nantinya bakal berlokasi di Jakarta Timur.

Dengan berdirinya pabrik yang berlokasi di Jakarta Timur itu, pihaknya berharap fasilitas produksinya dapat beroperasi pada akhir tahun 2023.

Saat ini, perusahaan yang sudah bergerak sejak akhir tahun 2029 ini memiliki motor listrik yang cukup dibanggakannya. Pasalnya, moto listrik M1-S ini hadir dengan berbagai teknologi canggih yang bisa diandalkan oleh para pemiliknya nanti.

M1-S yang serba digital ini memiliki desain yang memang mirip dengan motor-motor konvensioanl 155 cc yang memang cocok untuk digunakan dalam berkegiatan sehari-hari karena kepraktisannya.

ION Mobility yang berdiri sebagai bentuk tantangan diri dari James Chan ini diklaim mampu memiliki performa yang cukup gemilang. Dia mengklaim bahwa motor listriknya juga sanggup berakselerasi dari 0-60 km/jam layaknya sepeda motor 250 cc namun dalam konfigurasi elektrik dan dengan fitur-fitur yang canggih yang bahkan tidak ada di kendaraan kelas 250 cc.

Dia menyampaikan bahwa M1-S adalah motor listrik pertama dari serangkaian sepeda motor listrik yang mereka miliki untuk pasar Indonesia. M1-S nantinya akan hadir dalam dua varian yang dapat dipilih oleh pengguna seperti jarak tempuh 120km (72V48Ah) atau 150km (72V60Ah), tergantung pada paket baterai mana yang dipilih.

"Kami juga sedang mengembangkan program purna jual dan servis yang kuat untuk mendukung kekuatan drivetrain elektrik dan kualitas produk kami, sekaligus memastikan kenyamanan dan kesenangan pelanggan. Semua ini didukung oleh multi-year warranty programe yang komprehensif yang merupakan janji dan jaminan kami kepada pelanggan," tutup dia

Baca juga: ION Mobility siapkan fasilitas produksi di Indonesia

Baca juga: ION Mobility perkenalkan motor listrik M1-S di IMOS 2022

Baca juga: Menperin targetkan produksi motor listrik capai 2 juta unit pada 2024
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023