Bandung (ANTARA) - PT Sokonindo Automobile (DFSK Indonesia) mengejar pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 40 persen untuk Gelora E agar bisa menikmati program bantuan insentif pembelian mobil listrik dari pemerintah.

"Mudah-mudahan cukup waktunya dan tingkat TKDN ini sudah dapat terpenuhi Sehingga bisa menikmati juga tadi untuk yang bantuan dari negara," ujar Marketing Head PT Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi di Bandung, Rabu (15/3).

Rofiqi mengatakan jumlah kandungan TKDN untuk Gelora E saat ini masih dalam proses kalkulasi. Dia menyebut bahwa semua pabrikan otomotif yang memproduksi kendaraan listrik di Indonesia, termasuk DFSK, saat ini sedang berupaya untuk memenuhi kandungan TKDN 40 persen agar bisa memperoleh bantuan insentif dari pemerintah tersebut.

Baca juga: DFSK siap produksi Gelora E di pabrik Cikande Banten

DFSK, kata dia, saat ini tengah berupaya mencari pemasok yang bisa menyediakan komponen-komponen seperti kemasan baterai, motor listrik dan lain sebagainya guna mendongkrak kandungan TKDN Gelora E.

"Kita juga saat ini sambil mencari supplier yang bisa supply kita battery packing, motor dan lain-lain, karena memang di Indonesia pun juga masih sangat jarang juga," ucap dia.

DFSK sendiri, lanjut dia, menyambut baik dan mendukung program pemerintah untuk mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air itu. Menurut dia, minat masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan semakin meningkat.

Dengan adanya insentif tersebut, maka harga kendaraan listrik akan semakin terjangkau, hal itu akan semakin mendorong minat masyarakat untuk beralih ke Kendaraan berbasis baterai.

"Bantuan pemerintah, bantuan negara ini bisa dapat meningkatkan lagi penjualan kendaraan baik roda dua dan roda empat, khususnya untuk di listrik," kata dia.

Untuk Gelora E sendiri saat ini telah dirakit secara lokal di Pabrik DFSK di Cikande, Serang, Banten. Sebelumnya, Gelora E dipasarkan di Indonesia dalam bentuk completely Buily Up (CBU) dari China.

Langkah tersebut membuat harga Gelora E di Indonesia menjadi lebih terjangkau. Harga DFSK Gelora E tipe blind van turun harga dari Rp484 juta menjadi Rp350 juta, sedangkan harga tipe minibus turun dari Rp582,1 juta menjadi Rp399 juta.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan semua produsen otomotif bisa mendapatkan bantuan insentif pembelian mobil listrik.

Untuk saat ini, Hyundai dan Wuling merupakan dua produsen mobil listrik yang telah memenuhi nilai TKDN 40 persen sebagaimana disyaratkan untuk bisa mendapatkan bantuan insentif tersebut.

Baca juga: DFSK Gelora E terjual 400 unit tahun ini, terlaris tipe blind van

Baca juga: Irit, bawa Gelora E dari Jakarta ke Bandung hanya habiskan Rp45 ribu

Baca juga: DFSK catatkan transaksi sebesar Rp270 miliar selama IIMS 2023
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023