Menurut laporan Reuters, Sabtu, Toyota mengatakan sebanyak 296.019 alamat email dan nomor pelanggan yang menggunakan T-Connect, layanan telematika yang menghubungkan kendaraan melalui jaringan, berpotensi bocor.
Lebih lanjut, pelanggan yang terpengaruh dari dugaan kebocoran data tersebut adalah mereka yang mendaftar ke situs web layanan menggunakan alamat email mereka sejak Juli 2017.
"Akses pihak ketiga tidak dapat dikonfirmasi dari riwayat akses server data tempat informasi disimpan berdasarkan penyelidikan pakar keamanan," kata Toyota dalam sebuah pernyataan.
Pada saat yang sama, perusahaan menambahkan bahwa akses pihak ketiga "tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan."
Namun, perusahaan juga meyakinkan bahwa tidak ada kemungkinan bahwa informasi pribadi pengguna yang sensitif, seperti nama, nomor telepon, atau informasi kartu kredit yang bocor.
Pembuat mobil Jepang tersebut tidak mengkonfirmasi kasus informasi yang disalahgunakan tetapi memperingatkan bahwa ada kemungkinan spamming, penipuan phishing dan pesan email yang tidak diminta dikirim ke alamat email pengguna.
Toyota mengatakan kontraktor yang mengembangkan situs T-Connect secara tidak sengaja mengunggah bagian dari kode sumber dengan pengaturan publik dari Desember 2017 hingga 15 September tahun ini.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022