Jakarta (ANTARA) - Produsen sepeda merek United, PT Terang Dunia Internusa, mengklaim sepeda motor listriknya E-Motor memiliki persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang cukup besar sehingga produk tersebut telah menciptakan multi-player effect untuk mendukung perekonomian nasional.

“TKDN sekarang, kami sudah 40-an, ya, di atas 40 (persen). Hari ini kami sudah mengumpulkan semua vendor untuk bekerja sama dengan kami, (berdiskusi) bagaimana kami bekerja sama (dengan mereka) sehingga (ke depan) TKDN-nya bisa mencapai 80 persen,” kata Direktur PT Terang Dunia Internusa Andrew Mulyadi di Kawasan Industri Branta Mulia, Citeureup, Bogor, Kamis.

Menurut Peraturan Presiden (Perpres) No. 55 Tahun 2019, kendaraan listrik roda dua wajib memenuhi TKDN minimal 40 persen pada 2019 hingga 2023. Persentase TKDN kemudian terus meningkat menjadi minimal 80 persen pada 2026.

Baca juga: Sepeda motor sport listrik Rakata NX8 meluncur di PEVS 2022

Dalam kesempatan yang sama pada Kamis, menurut Andrew, terdapat 30 lebih produsen komponen sepeda motor nasional yang mengunjungi pabrik United E-Motor untuk melihat proses manufaktur. Diharapkan kunjungan dapat meningkatkan TKDN melalui pengembangan investasi masing-masing.
 
Seorang karyawan tengah mengerjakan kompenen rangka (frame) kendaraan listrik United E-Motor tipe T1800 di Kawasan Industri Branta Mulia, Citeureup, Bogor, Kamis (25/08/2022). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)


Andrew mengatakan United E-Motor memiliki potensi yang besar dalam mendorong laju pengembangan motor listrik lokal. Komponen utama dalam negeri yang diunggulkan United E-Motor adalah rangka (frame) mengingat pabrikan ini memiliki pengalaman puluhan tahun berkecimpung di sepeda konvensional (United Bike).

“Menjadi kekuatan kami untuk berekspansi dalam memproduksi motor listrik yang inovatif, berteknologi tinggi, serta mampu bersaing dengan produk luar negeri,” katanya.

Lebih lanjut, Andrew menjelaskan rangka menjadi komponen penting bagi kendaraan yang menentukan tingkat keamanan dan kenyamanan saat digunakan.

Baca juga: Bajaj siapkan platform motor listrik mewah

“Oleh sebab itu kami sangat konsentrasi terhadap frame. Kami tidak sembarangan buat. Pada waktu proses antikarat saja itu semua proses dicelup, artinya bagian dalam pun juga diproses antikarat, jadi bukan hanya di luaran saja,” katanya.

Meski begitu, komponen utama lain seperti baterai hingga saat ini masih disuplai dari China. Andrew memastikan bahwa baterai memiliki kualitas yang baik. Ke depan, kata Andrew, pihaknya juga berencana untuk bekerja sama dengan produsen baterai dalam negeri.

Sebagai informasi, produk United E-Motor tipe T1800 menggunakan baterai lithium. Walau jenis baterai ini lebih mahal, Andrew mengimbau agar konsumen tidak takut terhadap masalah tersebut sebab seiring waktu para produsen akan saling bersaing sehingga harga baterai akan murah.

Sejak diluncurkan pada akhir tahun 2020, perusahaan mengatakan berbagai terobosan dan inovasi telah dipersiapkan United E-Motor lewat produk dan teknologi yang dihasilkan.

Pada Kamis, United E-Motor memamerkan tipe motor listrik, selain T1800, yang rencananya akan diluncurkan seperti B1200, TX1800, dan TX3000. Product Planning United E-Motor Sobandio menyebutkan tipe T1800 sendiri telah terjual di pasaran sekitar 1.500 unit sejak diluncurkan pada 2020/2021.

Baca juga: Segway luncurkan empat skuter listrik pintar di GIIAS 2022

Baca juga: Tanggapan IMG terkait Alva One yang mirip Arena VT3 asal Spanyol

Baca juga: Motor listrik besutan Indonesia mejeng di GIIAS 2022
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022