Jakarta (ANTARA) - Grup Toyota Motor Corp memimpin penjualan mobil global pada paruh pertama tahun 2022, memuncaki daftar di depan saingan Jerman Volkswagen AG untuk tahun ketiga berturut-turut, di tengah kekurangan chip global dan penguncian COVID-19 di China, data industri menunjukkan Kamis.

Dikutip Kyodo, Kamis, produsen mobil Jepang itu menjual sekitar 5,14 juta kendaraan secara global pada periode pelaporan, termasuk yang dijual oleh produsen kendaraan mini Daihatsu Motor Co. dan produsen truk Hino Motors Ltd.

Angka tersebut turun 6 persen dari tahun sebelumnya, menandai penurunan pertama dalam dua tahun.

Baca juga: Lima APM operasikan ekosistem EV di Bali, ini daftar mobil listriknya

Penurunan penjualan berasal dari penurunan produksi global, yang turun 3,8 persen menjadi 5,10 juta unit, juga menyusut untuk pertama kalinya dalam dua tahun, meskipun berhasil membatasi dampak kekurangan semikonduktor yang telah memberikan pukulan bagi pembuat mobil di seluruh dunia.

Penjualan global Toyota melampaui saingannya Volkswagen, yang penjualan globalnya anjlok 22,2 persen menjadi 3,88 juta kendaraan pada periode pelaporan.

"Volume penjualan tidak pernah menjadi prioritas utama kami," kata seorang pejabat Toyota setelah merilis hasil.

"Kami akan terus memprioritaskan keselamatan dan kualitas dan berusaha untuk membuat mobil yang lebih baik," kata dia.

Sebagian besar dipengaruhi oleh kekurangan suku cadang, penjualan domestik Toyota anjlok 18,1 persen menjadi 954.173 unit, dengan produksi domestik turun 17,7 persen menjadi 1,74 juta unit, karena banyak mobil yang diproduksi di Jepang menggabungkan komponen mutakhir yang bergantung pada semikonduktor.

Penjualan luar negeri turun 2,8 persen menjadi 4,18 juta kendaraan, tetapi produksi luar negeri tumbuh 5,6 persen menjadi 3,35 juta unit, mencatat rekor tertinggi untuk periode setengah tahun pertama berkat perluasan kapasitas produksi di China.

Penjualan global pembuat mobil pada bulan Juni, tidak termasuk Daihatsu dan Hino, turun 3,2 persen dari tahun sebelumnya menjadi 817.321 unit. Produksi globalnya turun 4,6 persen menjadi 793.378 mobil.

Baca juga: Upaya Toyota dukung pemerintah tekan angka emisi karbon

Baca juga: Toyota dan Suzuki rencanakan tutup sebagian pabrik di Pakistan

Baca juga: Toyota akan pangkas produksi 4.000 kendaraan di Jepang pada Juli
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022