Budiyanto Suryawinata, Head of Department Product Development PT Central Sole Agency, mengatakan bahwa pihaknya berminat untuk memasarkan helm itu karena "Jika ditambah dengan pemboncengnya, kebutuhan helm akan bertambah 10-16 juta unit."
Dia juga mengutip data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yaitu penjualan sepeda motor pada 2010 sebanyak 7,39 juta unit dan tahun ini diprediksi angka penjualan sepeda motor menembus 8 juta unit.
"Dengan banyaknya jumlah penduduk, KBC melihat Indonesia adalah pasar yang bagus," katanya dalam peluncuran produk itu di Jakarta, Senin.
Budi mengatakan semakin canggih teknologi yang digunakan maka semakin bagus kualitas helm yang dihasilkan. Helm yang berkualitas bisa dilihat dari ukurannya yang lebih kecil, tipis, ringan dan tanpa mengurangi kekuatannya sehingga standar keselamatannya tetap terjamin.
"Oleh karena itu, harga helm yang berkualitas mahal," katanya.
Dia menjelaskan KBC tipe "V" sudah memenuhi standar DOT dan Snell (USA), ECE (Eropa), AS (Australia) dan SNI (Indonesia).
Beberapa fitur dalam helm KBC tipe "V" : SNI & DOT approved, EPS with Integrated Ventilation Channels, "Perfect Seal" Rachet System dan Pin Lock Ready.
"Bagus tidaknya suatu helm diawali desain yang bagus, KBC sangat menarik dari sisi desain helm dan KBC tidak pernah memesan komponen dari pabrik lain," katanya.
Budi menargetkan 1.500 dan 2.000 unit helm KBC tipe "V" terjual pada tahun ini dan dia mengharapkan helm KBC tipe VR adalah proyek selanjutnya setelah tipe V.
(Adm/A038)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011