"Kami telah meluncurkan Loader pada Mei lalu, tapi masih impor CBU (completely built up) dari China sebanyak 80 unit. Tapi kami akan rakit di Indonesia mulai Oktober," ujar GM After Sales IBAR Andrew Hartono di Jakarta, Rabu.
Andrew menuturkan, perakitan Loader akan dilakukan di pabrik PT National Assembler di Jakarta. Ibar menargetkan jumlah Loader yang dirakit mencapai 200 unit hingga akhir tahun.
Ibar, kata Andrew, tidak mengeluarkan banyak investasi untuk merakit Loader. Sebab, Ibar hanya melakukan perakitan semi fabrikasi (semi knock down/SKD), bukan terurai (completely knock down/CKD).
Foton Loader diperkuat mesin diesel berkapasitas 2.156 cc dengan standar Euro 2. Tenaga yang dihasilkan dari dukungan turbo intercooler yang mencapai 75 PS, terbesar di kelasnya.
Ibar membanderol loader Rp105 juta (on the road Jakarta). Harga tidak akan turun jika Loader sudah dirakit di dalam negeri. Sebab, harga yang berlaku saat ini sudah disesuaikan dengan versi CKD.
Sejauh ini, kata Andrew, Ibar belum berencana membangun pabrik sendiri. Dia beralasan, Ibar dapat menggunakan fasilitas pabrik NA karena sama-sama berada dalam naungan Grup Indomobil.
Hingga akhir tahun, Ibar menargetkan penjualan dapat menembus 1.000 unit, naik 150 persen dibanding 2009 sebesar 400 unit. "Per Juli, penjualan kami mencapai 600 unit," ungkap dia.
Selain Loader, Ibar menjamah pasar mobil lewat tiga model, yaitu Foton BJ1039 truk empat ban (Rp137,5 juta), BJ 1039 microbus (Rp218 juta), serta light truck Foton BJ1059 enam ban (Rp172,5 juta).
(R016/B012)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Copyright © ANTARA 2010