Dikutip dari CarsCoops, Rabu, kendaraan otonom ini dijuluki "The Transporter" yang memiliki kemampuan mengemudi sendiri di level 4 dan mampu juga mengoperasikan.
Masing-masing dari 35.000 unit yang akan diproduksi, nantinya akan sepenuhnya terintegrasi dengan sistem otonom Mobileye yang mencakup 13 kamera, tiga LiDAR jarak jauh, enam LiDAR jarak pendek, dan enam radar.
Baca juga: Toyota kerjasama dengan Aurora dan Denso untuk kembangkan Robotaxis
Selain itu, Sistem Mobileye juga memiliki teknologi dari perusahaan Israel EyeQ dan memanfaatkan program crowdsourcing Road Experience Management (REM) yang menggunakan data waktu nyata untuk membuat peta 3D global.
Wakil Presiden Standar Otomatis di Mobileye, Jack Weast mengatakan bahwa ini adalah penerapan komersial yang nyata bagi kendaraan otonom.
"Tiga puluh lima ribu unit mulai tahun 2023 yang akan sepenuhnya mengintegrasikan sistem swakemudi kami untuk penggunaan komersial untuk pengiriman barang," kata dia.
Dalam hal ini, Udelv telah menguji van pengiriman otonom di seluruh Amerika Serikat selama beberapa tahun, termasuk di area seperti Oklahoma City, Arizona, dan California's Bay Area.
Transporter akan didasarkan pada platform listrik modular yang dapat disesuaikan agar sesuai dengan berbagai kendaraan yang berbeda. Karena akan sepenuhnya otonom, kendaraan ini tidak memiliki kabin untuk pengemudi manusia dan menawarkan dukungan untuk pengisian cepat DC.
"Kesepakatan kami dengan Udelv penting untuk ukuran, ruang lingkup, dan jadwal penerapan yang cepat, yang menunjukkan kemampuan kami untuk menghadirkan Mobileye Drive untuk penggunaan komersial sekarang dan dalam volume besar," kata presiden dan kepala eksekutif Mobileye, Prof. Amnon Shashua.
"COVID-19 telah mempercepat permintaan pengiriman barang otonom, dan kami senang bermitra dengan Udelv untuk mengatasi permintaan ini dalam waktu dekat," tambah dia.
Kendati demikian, perusahaan telah memberi informasi bahwa, meskipun kendaraan pengiriman akan sepenuhnya otonom, ia juga akan memiliki kemampuan teleoperation ultra-rendah latensi, memungkinkan operator jarak jauh untuk mengendalikannya kapan pun diperlukan.
Baca juga: Huawei belum ingin produksi mobil swakemudi
Baca juga: Tiga kecelakaan Tesla diselidiki
Baca juga: Goodyear Ventures perluas investasi di perusahaan truk otonom TuSimple
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021