"Kendaraan yang terlibat tidak bisa memasuki mode mengemudi karena adanya kesalahan sistem hybrid tertentu", kata produsen mobil tersebut dalam sebuah pernyataan.
Produsen mobil Jepang itu mengatakan bahwa masalah itu sebenarnya jarang sekali terjadi. Namun jika memang kendaraan itu bermasalah, dampaknya adalah mobil akan kehilangan tenaga saat berjalan.
Saat ini, terdapat 267.000 unit Prius dan Prius V yang kemungkinan terdampak recall di AS. Angka itu dapat bertambah menjadi 752.000 kendaraan secara global.
Toyota akan memperbarui perangkat lunak sistem hybrid secara gratis sebagai langkah perbaikan.
Baca juga: Toyota rayakan ulang tahun ke-20 Prius dengan edisi khusus serba merah
Baca juga: Toyota Prius PHEV masuk pasar Indonesia
Baca juga: Toyota luncurkan Prius PHEV awal 2020, harga di bawah Rp1 miliar
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020