Ketua Gaikindo, Yohannes Nangoi, menilai produk Chevrolet Indonesia kurang pas untuk pasar Indonesia sehingga pabrikan berlogo dasi kupu-kupu itu tidak bisa berkiprah lebih jauh di Nusantara.
"Jadi kalau saya lihat, bahwa memang mungkin saat ini produk-produk dari Chevrolet mungkin kurang cocok untuk Indonesia atau juga tidak kompetitif," ungkap Yohannes Nangoi saat dihubungi Antara, Selasa.
"Saya anggap itu adalah suatu hal yang wajar lah di dunia bisnis kalau Anda tidak punya produk yang tepat, Anda tidak kompetitif, ya anda mungkin akan berhenti," kata Nangoi.
Baca juga: Produksi Chevrolet Blazer dihentikan sementara
Baca juga: Chevrolet siapkan debut untuk dua mobil pickup
PT General Motors Indonesia (GMI) selaku agen pemegang merek (APM) Chevrolet, mengumumkan akan menghentikan aktivitas penjualan kendaraan dengan merek Chevrolet di pasar Indonesia pada akhir Maret 2020.
Meski demikian, pihak GM Indonesia akan tetap memberikan pelayanan kepada seluruh konsumen Chevrolet dalam bentuk layanan garansi dan purna jual.
Gaikindo tidak memberikan masukan kepada Chevrolet untuk menyesuaikan produk di Indonesia karena strategi bisnis adalah ranah masing-masing perusahaan.
"Saya terus terang, mengenai strategi masing-masing dari perusahaan, kami tidak pernah ikut campur karena kami hanya asosiasi industri," lanjut Nangoi.
Ia juga berharap Chevrolet akan hadir kembali untuk bisa meramaikan pasar otomotif di Indonesia dengan produk yang baru, dan dapat bersaing dengan pemain otomotif lainnya.
"Tapi harapan kami mungkin suatu saat, di suatu hari, kalau dia punya produk yang tepat atau lebih cocok dengan pasar Indonesia dengan harga yang kompetitif, meraka akan kembali lagi," tutur Nangoi.
Baca juga: Kemenperin sebut Chevrolet hentikan penjualan karena alasan bisnis
Baca juga: Chevrolet Indonesia hentikan penjualan tahun depan
Baca juga: Kemarin, tren fesyen muslimah 2020 hingga Chevrolet Indonesia tutup
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019