Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmy Suwandy mengatakan CH-R versi mesin konvensional akan tetap dijual Toyota dengan rata-rata penjualan 10 unit per bulan, sehingga secara total bisa mencapai 50 mobil untuk tiap bulan jika digabung dengan versi Hybrid.
"Jualan (CH-R) kami rata-rata 50 unit per bulan. Kami perkirakan 40 di antaranya dari model hybrid," kata Anton Jimmy Suwandy di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan CH-R memiliki segmen konsumen tersendiri, yakni pemilik mobil yang membutuhkan mobil kedua atau ketiga, yang akan mereka kendarai sendiri untuk keperluan gaya hidup.
"Ini untuk mobil kedua dan ketiga. Mungkin mobil pertamanya adalah Alphard atau Fortuner, jadi butuh mobil kedua atau ketiga yang disetir sendiri dan gampang dikendarai, nyaman dan mudah parkir," kata dia.
Selain itu, ia juga memastikan bahwa teknisi di bengkel-bengkel Toyota sudah mumpuni untuk menangani mesin-mesin hybrid, karena Toyota sebelumnya sudah memiliki beberapa model ramah lingkungan antara lain Prius, Camry Hybrid dan Alphard Hybrid.
Toyota C-HR Hybrid juga akan ditampilkan di anjungan Toyota pada International Indonesia Motor Show (IIMS) yang akan diselenggarakan 25 April-5 Mei di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta.
Baca juga: Rio Haryanto konsumen pertama Toyota CH-R Hybrid
Baca juga: Toyota jual C-HR Hybrid Rp523 juta
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019