Jakarta (ANTARA) - Perusahaan patungan Ford Motor di Rusia, Ford Sollers, akan menutup dua pabrik perakitan dan satu pabrik mesin di Rusia kemudian meninggalkan pasar kendaraan penumpang di negara berjuluk Beruang Merah itu.

Sumber-sumber bidang industri mengatakan kepada Reuters, bahwa Ford berencana menutup pabrik-pabrik di Rusia setelah meninjau operasi yang tidak menguntungkan di sejumlah tempat.

Pembuat mobil asal Amerika itu mengatakan, penutupan akan menyebabkan kehilangan pekerjaan secara "signifikan", namun mereka belum menyampaikannya secara terperinci, dilansir Reuters, Rabu (27/3).

Jika proses restrukturisasi itu berjalan lancar, maka Ford Sollers akan mengalihkan produksinya dari kendaraan penumpang ke armada komersial, kata perusahaan itu.

"Struktur Ford Sollers yang baru mendukung strategi global Ford yang baru guna memperluas kepemimpinan kami di segmen kendaraan komersial dan menumbuhkan bisnis di Eropa sebagai segmen pasar yang menawarkan pendapatan lebih baik pada modal yang diinvestasikan," kata Presiden Ford Eropa Steven Armstrong.

Ford adalah pembuat mobil internasional pertama yang meluncurkan pabrik mobil di Rusia dengan membuka fasilitas di St Petersburg pada tahun 2002.

Pada 2011, Ford mendirikan perusahaan patungan dengan Sollers. Keduanya masing-masing memiliki saham 50 persen, namun kendali perusahaan tetap di tangan Ford.


Baca juga: Ford rilis paket aksesoris serba hitam untuk Ranger model 2019

Baca juga: Ford hentikan produksi sedan Taurus

Baca juga: Ford tinggalkan bisnis truk besar di Amerika Selatan
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019