Jakarta (ANTARA News) - SsangYong Motor Co., pada Senin mengatakan bahwa mereka telah mempekerjakan kembali 60 persen pekerja yang telah dipecat di tengah upaya restrukturisasi lebih dari satu dekade lalu.

Pembuat SUV Rexton dan Tivoli itu telah terperosok dalam perselisihan berkepanjangan dengan para pekerja yang meninggalkan perusahaan di luar kehendak mereka pada tahun 2009 setelah ditempatkan di bawah wewenang pengadilan.

Pada saat itu, 900 pekerja yang melakukan mogok kerja di pabrik utama di Pyeongtaek  diperintahkan untuk memilih antara cuti yang tidak dibayar atau pensiun sukarela.

Mereka yang memutuskan untuk tidak memilih salah satu opsi kemudian dipecat.

Pada 2013, 454 pekerja yang memilih cuti tidak dibayar semuanya dipekerjakan kembali, tetapi 165 pekerja yang dipecat tidak diizinkan kembali bekerja.

Setelah serangkaian negosiasi pada tahun 2015, perusahaan dan serikat pekerja sepakat untuk secara bertahap mengembalikan pekerja yang dipecat, meskipun ada yang ditinggalkan.

Pada bulan September tahun ini, SsangYong Motor dan serikat pekerja mencapai kesepakatan untuk mempekerjakan kembali 119 pekerja yang dipecat, pada 2019.

Baca juga: SsangYong luncurkan SUV Rexton Sports di Amerika Latin

Baca juga: Delapan mobil baru Korea Selatan lulus tes kualitas udara interior

Baca juga: Produsen mobil Korea Selatan diprediksi luncurkan 10 model baru pada 2019

 
Penerjemah: Fathur Rochman
Copyright © ANTARA 2018