Langkah itu dilakukan setelah konsorsium Edison, memberikan penawaran senilai 310 miliar won untuk SsangYong, dan harus masih bernegosiasi ulang, mengklaim pembuat mobil bermasalah itu memiliki kekurangan tambahan.
"Konsorsium awalnya meminta adanya pemotongan 15 miliar won tetapi akhirnya mencapai kesepakatan dengan harga sekitar 304,8 miliar won dengan manajer utama yang ditunjuk pengadilan, firma akuntansi EY Hanyoung," seperti yang dikutip dari Yonhap, Senin.
Dalam hal ini, Edison diharapkan akan membayar setidaknya 10 persen diawal dari harga akuisisi pada akhir bulan ini untuk menandatangani kontrak resmi.
Pada bulan April, SsangYong ditempatkan di bawah kurator pengadilan untuk kedua kalinya setelah menjalani proses yang sama satu dekade sebelumnya. Perusahaan induknya di India, Mahindra & Mahindra Ltd. gagal menarik investor karena pandemi COVID-19 yang berkepanjangan dan status keuangannya yang memburuk.
Kurator pengadilan adalah salah satu langkah singkat dari kebangkrutan dalam sistem hukum Korea Selatan. Dalam kurator, pengadilan akan memutuskan apakah dan bagaimana menghidupkan kembali perusahaan.
Baca juga: SsangYong Motor akan diakusisi pabrikan mobil listrik Korsel
Baca juga: SsangYong buka tawaran untuk pembeli baru
Baca juga: Terlilit utang, SsangYong jual pabrik
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021