"SsangYong Motor menjual pusat layanan purna jual lokal di Guro, Seoul, senilai 180 miliar won kepada perusahaan manajemen aset lokal PIA," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Kantor Berita Yonhap, Senin.
"Penjualan aset non-inti adalah bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan status keuangan dan mengamankan dana untuk investasi," tulis pernyataan itu tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Dalam kesepakatan jual-beli yang telah disetujui, nantinya perusahaan masih akan dapat menggunakan pusat layanan Guro selama tiga tahun ke depan.
Baca juga: SsangYong Motor pertimbangan pangkas eksekutif demi efisiensi
Baca juga: SsangYong dan enam produsen mobil impor tarik 49ribu mobil di Korsel
SsangYong Motor, telah berjuang dari penurunan penjualan yang disebabkan karena kurangnya model baru dan keputusan perusahaan induknya baru-baru ini untuk tidak menyuntikkan modal baru ke unit Korea.
Mahindra sebagai induk perusahaan dari unit SsangYong, mengatakan pada awal tahun ini akan menyuntikkan dana sekitar 230 miliar won ke SsangYong untuk tiga tahun ke depan setelah mendapat persetujuan dari dewan.
Kendati demikian, seruan itu ditentang oleh dewan Mahindra yang menentang rencana investasi pada bulan April, ketika penyebaran COVID-19 terus mempengaruhi penjualan kendaraan di pasar global.
Dari Januari hingga April, penjualan kendaraan SsangYong turun 33 persen menjadi 30.952 unit dari 45.908 pada periode tahun lalu.
Jajaran SsangYong terdiri dari kendaraan utilitas sport G4 Rexton andalan, serta SUV Tivoli, Korando dan Rexton Sports.
Pada 2011, Mahindra & Mahindra mengakuisisi 70 persen saham di SsangYong Motor seharga 523 miliar won. Mahindra saat ini memiliki 74,65 persen saham di produsen mobil yang berfokus pada SUV.
Baca juga: SsangYong turunkan kapasitas mesin Tivoli untuk pasar Eropa
Baca juga: Ssangyong Motor dan serikat pekerja tandatangani kesepakatan upah
Baca juga: SsangYong dapat suntikan dana dari Mahindra
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020