Perusahaan mengatakan untuk saat ini ada sekitar 500 pekerja yang terdampak, seperti dilansir Reuters pada Kamis (29/11).
Perusahaan menambahkan bahwa untuk merespon penyesuaian jadwal produksi kendaraan, Pusat Manufaktur Mesin akan mengambil jeda sementara untuk kegiatan produksi.
Baca juga: JLR pelajari perilaku pejalan kaki lewat "mata" di mobil swakemudi
Baca juga: Jaguar rilis versi produksi mobil listrik E-type Zero
Proses penggajian untuk para staff akan terus berlangsung seperti biasa. Mereka yang terkena dampak akan terus menerima pembayaran penuh untuk periode tersebut.
“Lingkungan eksternal tetap menantang dan perusahaan mengambil tindakan yang menentukan untuk mencapai efisiensi operasional yang diperlukan untuk menjaga kesuksesan jangka panjang,” tambah perusahaan dalam sebuah pernyataan.
Sekitar 500 dari 1.600 tenaga kerja di pabrik dapat terkena dampak pada satu waktu selama periode dua minggu.
Baca juga: Jaguar targetkan produksi 100 ribu mobil di pabrik Slovakia pada 2020
Baca juga: Pabrik Jaguar Land Rover berhenti beroperasi dua pekan
Penerjemah: Fathur Rochman
Copyright © ANTARA 2018
Copyright © ANTARA 2018