Perusahaan global penyedia teknologi otomotif Bosch serta pabrikan ban Bridgestone juga turut memberikan edukasi mengenai pentingnya keselamatan dalam berkendara yang digelar di Proving Ground Bridgestone, Karawang, Jawa Barat.
Sejumlah pewarta, instansi pemerintah hingga perwakilan APM dilibatkan untuk mengenal berbagai teknologi keselamatan masa kini yang sudah diterapkan pabrikan otomotif di berbagai negara.
Pada Rabu pagi yang berawan di area sirkuit Bridgestone, Antara bersama sejumlah peserta lainnya menjajal fitur "rear view mirror" atau kaca spion tengah milik Nissan Note.
Rear view mirror membuat pandangan ke belakang tidak terhalang kepala penumpang berkat pemasangan kamera di bagian belakang. Fitur ini sangat berguna di lalulintas padat seperti Indonesia karena meminimalisasi blindspot dan menjamin pandangan yang lebih luas yakni 49 derajat, ketimbang kaca spion biasa yang hanya menjangkau 17 derajat.
Rear view mirror menampilkan gambar yang jelas dan tidak menyilaukan mata saat terkena cahaya lampu dari mobil di belakang jika berkendara malam hari. Fitur ini sudah ada pada Nissan Terra yang dijual di Indonesia.
Beralih ke lokasi simulasi fitur keselamatan lain, Daihatsu dan Mitsubishi menunjukkan kinerja autonomous emergency braking (AEB), atau sistem pengereman darurat secara otomatis.
Daihatsu menggunakan Perodua MYVI buatan Malaysia berfitur AEB dengan sensor kamera yang membaca objek penghalang di depan mobil sejauh 60 meter. Sedangkan Mitsubishi mengenalkan teknologi AEB di Pajero Sport Dakar Ultimate 4x4 yang memakai sensor radar sehingga bisa melacak objek penghalang berjarak 200meter.
Jika pengemudi lengah, sistem AEB memberikan peringatan suara selama beberapa saat. Jika tidak ada respons dari pengemudi, maka mobil secara otomatis akan mengerem perlahan, sebelum akhirnya mengerem secara total jika objek sudah mendekat.
Bertolak ke ruang simulasi lainnya, Toyota mengenalkan fitur blindspot monitor pada C-HR yang memberikan peringatan melalui indikator yang menyala pada kaca spion jika ada kendaraan mendekat dari samping.
Fitur itu menggunakan sensor yang bisa membaca gerakan objek di sisi mobil, asalkan objek itu bergerak minimal 16km per jam dengan jarak sekira 1-3 meter dari mobil.
Setelah itu, giliran Bosch yang menampilkan keunggulan perangkat anti-lock braking system (ABS) dan electronic stability control (ESC) pada unit kendaraan Honda Mobilio.
Seorang pengemudi profesional Bosch menampilkan perbedaan manuver kendaraan saat memakai ESC yang lebih stabil saat pengereman darurat, ketimbang saat tidak menggunakan fitur itu.
Di lokasi yang berbeda, Bosch juga menampilkan simulasi pengereman mendadak sepeda motor di atas permukaan licin. Motor yang menggunakan fitur ABS dapat memperpendek jarak pengereman dan lebih stabil ketimbang tidak menggunakan ABS.
Honda mengusung teknologi Lanewatch melalui model Accord yang menampilkan blindspot dari sisi kiri kendaraan. Fitur itu menggunakan kamera yang disematkan di spion kiri, dan tampilan ke belakang akan muncul di layar dashboard apabila pengemudi menekan tombol atau menghidupkan lampu sign kiri.
Fitur Honda Lanewatch sangat membantu pengemudi menghindari objek tak terlihat dari sisi kiri, misalnya sepeda motor yang "nyelonong" sehingga menghindari tabrak samping.
Pada bagian lain, Bridgestone Indonesia sebagai mitra keselamatan ASEAN NCAP mempresentasikan peran ban dalam keselamatan kendaraan. Seluruh proses, mulai dari fungsi, tekanan udara, kondisi tapak dan hydroplaning juga dijelaskan.
Peserta juga melihat langsung perbandingan keselamatan saat menggunakan ban dengan tapak yang masih bagus di lintasan basah. Mobil dengan tapak ban nyaris "gundul" melewati batas pengereman dan menabrak tumpukan pembatas yang terbuat dari kardus.
Bridgestone juga mengenalkan ban Run-Flat yang dapat mengurangi risiko kecelakaan akibat kehilangan tekanan udara pada ban.
"Kami sangat senang dapat mendukung dan berpartisipasi di gelaran ASEAN Automobile Safety Forum 2018 ini, yang merupakan saat paling tepat bagi kami untuk menunjukkan komitmen kami terhadap keselamatan berkendara,"ujar Akihito Ishii, Presiden Direktur BSIN.
Adapun Secretary General ASEAN NCAP, Khairil Anwar Abu Kassim, menyatakan bahwa edukasi ini semata ingin memberikan gambaran teknologi keselamatan yang sebenarnya bisa dipasangkan di seluruh mobil yang dipasarkan.
"Harapannya agar pabrikan dapat meletakkan teknologi keselamatan pada kendaraan mereka untuk keselamatan manusia. Semoga sharing ini memberikan pandangan baru bagaimana kami ingin memberikan masukan-masukan agar pabrikan bisa meng-upgrade fitur-fitur keselamatan," kata Khairil di sesi akhir ASEAN NCAP.
Baca juga: Perlunya rem ABS untuk sepeda motor
Baca juga: Menjajal teknologi keselamatan ESP Bosch
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018