Walaupun berada dalam satu aliansi, ketiga pabrikan tersebut tidak akan berbagi desain satu sama lain. Sebaliknya, mereka harus menjaga karakter desain yang telah terbangun berdasarkan sejarah panjang dari setiap perusahaan.
Hal itu dikonfirmasi Corporate Vice President Global Marketing and Sales Mitsubishi Motors Corporation, Guillaume Cartier, di Tokyo Motor Show (TMS) 2017, yang mengatakan bahwa desain setiap jenama akan berbeda walaupun berada dalam satu atap aliansi.
"Desain brand akan sangat terpisah untuk memastikan mobil-mobilnya berbeda. Itulah strategi dari aliansi," kata Guillaume Cartier.
Ia mengatakan, desain berbeda antara Mitsubishi, Nissan atau Renault, akan memberikan keuntungan bagi brand juga konsumen. Pabrikan memiliki jajaran mobil berkarakter kuat di pasaran, sedangkan konsumen punya banyak pilihan kendaraan sesuai kebutuhan dan keunggulan yang ditawarkan setiap brand.
Artinya, Nissan tidak bisa menggunakan desain MPV dari Mitsubishi, begitu pula sebaliknya, Mitsubishi tidak boleh main comot desain dari Nissan.
"Buat kami, prinsipnya aliansi ini adalah Mitsubishi yang pertama, aliansi selalu," kata Guillaume Cartier.
Di sisi lain, hal yang diupayakan dari aliansi adalah sharing teknologi terutama pada mobil listrik. Mitsubishi dan Nissan dalam beberapa waktu terakhir memang gencar memperkenalkan mobil konsep, EV, maupun sistem kecerdasan untuk mobil.
Pewarta: Alviansyah P
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017