Jakarta (ANTARA News) - Pabrikan otomotif Jepang, Nissan Motor Co, mengumumkan rencana mereka menambah shift kerja di fasilitas produksi mereka di St. Petersburg, Rusia, sebagai wujud optimisme mereka terhadap pasar otomotif negara tersebut.

Rencana perekrutan 450 tenaga kerja baru dan prediksi pertumbuhan di pasar otomotif Rusia menjadi poin-poin utama yang disampaikan Nissan saat menerima kunjungan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di anjungan mereka di Pameran Industri Internasional INNOPROM, Selasa.

Wakil Presiden Senior sekaligus Chief Sustainibility Officer Nissan Hitoshi Kawaguchi, Chairman Nissan Eropa Paul Willcox dan Wakil Presiden Nissan Timur Tengah James Wright, menyambut kedatangan Putin, demikian dilansir laman resmi Nissan.

Perkiraan pertumbuhan pasar otomotif Rusia tahun ini menjadi pendorong kebijakan menghadirkan shift kerja tambahan di pabrik St. Petersburg mulai Oktober 2017 mendatang, membuka kesempatan lapangan kerja serta kembalinya pekerja lama dan promosi bagi pekerja yang saat ini masih berstatus kerja.

Di Rusia sepanjang 2017 muncul sejumlah sinyal positif kebangkitan pasar otomotif Rusia, termasuk trend positif penjualan sejak Maret yang memperlihatkan pertumbuhan 9,4 persen.

Angka itu disusul pertumbuhan 6,9 persen pada April, 14,7 persen pada Mei dan 15 persen di bulan Juni.

Penjualan Nissan di Rusia turut mengikuti kecenderungan positif tersebut, dengan masing-masing peningkatan bulanan Maret-Juni pada kisaran 11, 7 dan 15 persen.

"Rusia selalu dan tetap menjadi salah satu pasar strategis penting bagi Nissan," kata Willcox.

"Tujuan kami untuk tetap mengembangkan produksi lokal, menambah tingkat lokalisasi dan meningkatkan ekspor. Tahun ini saja kami mengharapkan produksi di pabrik St. Petersburg bisa naik sedikitnya seperempat kali lipat dibanding tahun lalu," ujarnya menambahkan.

Tahun lalu, Pabrik Nissan St. Petersburg merayakan usia 10 tahun pendiriannya dengan angka produksi menyentuh 250.000 unit.
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017