Pertanyaan lain ialah apakah anda percaya pada teknologi mengemudi tanpa sopir?
US Tech Choice Study 2017, yang disiarkan pekan ini oleh J.D. Power --perusahaan layanan informasi pemasaran global yang berpusat di AS, mendapati bahwa persentase orang yang tak percaya pada teknologi mengemudi sendiri berkaitan dengan usia mereka.
Studi tersebut memperlihatkan 22 persen konsumen yang dilahirkan setelah 1995 tak percaya pada teknologi mengemudi sendiri, persentase konsumen yang dilahirkan pada 1965-1976 ialah 34 persen, dan konsumen yang dilahirkan pada 1946-1964 berjumlah 44 persen.
Studi itu juga mendapati lebih dari 11 persen konsumen yang dilahirkan pada 1995-2004 dan sembilan persen konsumen yang dilahirkan sebelum 1946 mengatakan mereka "tentu saja takkan percaya" pada sistem teknologi mengemudi sendiri yang mengendalikan mobil.
Sebanyak 17 persen konsumen yang berusia di bawah 30 tahun tak percaya pada teknologi semacam itu, turun dari 18 persen pada 2016, demikian laporan Xinhua . Dan 61 persen konsumen yang dilahirkan pada 1946-1964 dan tak percaya pada teknologi tersebut mengatakan mereka tak mau naik mobil tanpa pengemudi.
Itu adalah hasil dari survei daring atas lebih dari 8.500 konsumen. Survei tersebut dilakukan oleh perusahaan peneliti pada Januari dan Februari.
Secara umum, konsumen khawatir mengenai tambahan masalah privasi, rumit dan mobil tanpa pengemudi yang diretas ketika sampai pada mobil yang mengemudi sendiri, demikian temuan studi itu.
Mobil yang mengemudi sendiri diperkirakan berada di jalan dalam empat sampai lima tahun lagi, dan pembuat mobil sekarang menghadapi tugas untuk meyakinkan konsumen mengenai "keselamatan teknologi mengemudi tanpa sopir".
(C003)
Baca juga: (Tujuh tren otomotif 2017)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Copyright © ANTARA 2017
