"Kemungkinan besar bisa tahun ini, tetapi kalau tidak, ya tahun depan," kata Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, TAM saat ini terus mempelajari potensi pasar C-HR serta mesin yang cocok untuk pasar dalam negeri.
"Masih kami pelajari. C-HR masih gelap lah. Secara barang tersedia di luar negeri, tetapi terus kami studi," kata Soerjopranoto.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika memang dijual di Indonesia, mobil itu bukan ditujukan untuk menjadi pesaing mobil-mobil sejenis dari produsen otomotif lain.
"Tetapi arahnya bukan persaingan kepada HR-V atau kendaraan lainnya. Tujuan kami sebenarnya pelanggan kami pelajari, dan ada segmen pelanggannya, kami akan berupaya menyanggupinya, jadi bukan serta merta untuk persaingan," kata dia.
Toyota C-HR, yang muncul di ajang GIIAS 2016, merupakan kendaraan ramah lingkungan dengan konsumsi bahan bakar sangat efisien dan dikembangkan dengan platform Toyota New Global Architecture (TNGA).
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017