Jakarta (ANTARA News) - Agen tunggal pemegang merek Toyota di Indonesia, PT Toyota Astra Motor (TAM), yang baru saja meluncurkan New Agya di Jakarta, Jumat, menargetkan penjualan mobil tersebut sedikitnya 3.000 unit per bulan.

Hal itu disampaikan Wakil Presiden Direktur TAM, Henry Tanoto, yang meyakini bahwa meskipun segmen LCGC kini sudah diramaikan MPV berkapasitas tujuh penumpang seperti Toyota Calya dan Daihatsu Sigra, namun Agya memiliki sasaran pasar yang berbeda.

"LCGC hatchback ini masih menjadi segmen potensial, target kami sekira penjualan New Agya bisa 3.000 unit per bulan," kata Henry dalam sesi tanya jawab acara peluncuran tersebut.

Target tersebut tergolong optimistis bagi New Agya, mengingat penjualan generasi pendahulunya cukup terkoreksi sejak kemunculan Calya-Sigra.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) mencatat di dua bulan pertama 2017, Agya hanya mencatatkan penjualan wholesales sebanyak 2.050 unit tiap bulannya.

Artinya, TAM harus mengejar sekira 1.000 unit untuk mencapai target penjualan 3.000 unit New Agya per bulan.


Mesin 1.2 liter jawab kebutuhan
Salah satu faktor pendorong optimisme penjualan 3.000 unit per bulan adalah ketersediaan mesin 1.2 liter yang menjadi pilihan bagi konsumen.

"Kami melakukan survei juga riset dan mendapat masukan dari pelanggan akan kebutuhan mesin 1.2 liter, itulah kenapa kami luncurkan 1.2 liter," kata Henry.

"Mesin 1.0 liter tetap dibutuhkan juga karena ini banyak masyarakat yang tetap concern soal fuel efficient," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Kepala Tim Pengembangan Toyota New Agya, Nobuhiko Oono, menilai memang sudah ada pergeseran kebutuhan di kalangan pelanggan Agya sejak mobil tersebut pertama kali diluncurkan pada September 2013 silam.

"Sejak diluncurkan sudah 3,5 tahun berlalu dan kita lihat para konsumen kini memiliki harapan yang berbeda dibandingkan waktu itu," ujarnya.


Pewarta:
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017