Keterangan tertulis PT TAM, Jumat, menyebutkan bahwa dalam program ini Toyota membantu petani untuk mengembangkan pertanian organik dengan dua langkah.
Pertama, dalam bentuk pendidikan dan pengembangan keterampilan pertanian organik, yaitu pelatihan dan bimbingan tentang pembuatan sarana produksi organik (pembuatan pupuk, bibit, dan pestisida), sistem budidaya pertanian organik, teknologi pasca-panen, dan distribusi dan pemasaran beras organik.
Kedua, dalam bentuk fasilitas alat-alat pertanian, yaitu bangunan dan mesin pengering dan penggiling padi, serta mesin pengolah pupuk kompos, sehingga petani mampu memproduksi sarana produksi secara mandiri dan mampu menggunakan alat teknologi tinggi.
Proses penggilingan dan pengemasan beras pun dapat dilakukan menggunakan unit proses terintegrasi untuk menjaga beras tetap dalam kualitas yang baik dan dapat bersaing di pasaran.
Pengemasan produk beras menggunakan sistem vacuum yang dapat menjaga kualitas beras dalam waktu yang lama.
Kegiatan ini antara lain bertujuan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya lokal sebagai salah satu daerah penghasil beras terbesar di Jawa Tengah.
Selain itu, Toyota Organic Village diharapkan dapat berkontribusi dalam program pemerintah dalam pelestarian lingkungan, serta menciptakan sistem pertanian yang eco-friendly di tengah munculnya masalah penurunan kesuburan tanah dan polusi air akibat penggunaan bahan kimia pada sistem pertanian konvensional.
“Terciptanya pola pertanian ramah lingkungan akan berdampak terhadap kualitas lingkungan sekitar yang semakin membaik sehingga mampu mewujudkan masyarakat petani dengan pola agribisnis berkelanjutan untuk taraf hidup yang terus meningkat," kata Vice President Director TAM, Henry Tanoto.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017