Jakarta (ANTARA News) - Honda menghadirkan All New Honda Civic generasi kesepuluh dengan terobosan baru berupa mesin turbo pertama di kelasnya.

Sedan Civic tidak lagi hanya tentang kemewahan, namun juga berkaitan dengan adrenalin pengemudi saat berkendara.

Saat menginjak gas pada tenaga 1.400 rpm, mesin 1.5L VTEC Turbo langsung menghasilkan peningkatan besar pada tenaga dan torsi sehingga pengemudi merasakan sensasi lebih, berupa tenaga maksimal 1.700-5.500 rpm.

"Kini konsumen benar-benar bisa merasakan sensasi mesin turbo yang selama ini hanya dilihat atau didengar. Kami ingin konsumen Indonesia merasakan sedan seperti sebuah sedan lagi, bukan sekadar kemewahan tetapi rasa sporty dan feeling (merasakan) adrenalin," kata Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy di JIExpo Kemayoran, Jakarta, kemarin.

Menurut Jonfis, mesin turbo yang ditanamkan kepada All New Honda Civic akan mengembalikan karakter sedan yang nyaman sekaligus macho sehingga terasa berbeda saat mengendarai sedan legendaris ini dengan MPV (multi-purpose vehicle) atau SUV (sport utility vehicle).

"Dulu kan sedan hanya kemewahan, jadi tidak ada bedanya dengan mengendarai MPV atau SUV, karakter sedan jadi hilang. Sekarang benar-benar terasa bedanya," klaim Jonfis.

Mesin turbo ini sendiri disiapkan dalam waktu tiga tahun.

Chief Engineer Global Development Assistant Leader All New Civic Honda R&D Yuji Matsumochi sesumbar bahwa mesin turbo pertama di kelas Honda Civic tidak membuat mobil ini boros bahan bakar.

"Volume mesin diturunkan dibandingkan jenis mesin sebelumnya, volume lebih rendah untuk menghindari friction loss. Selain itu, untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar ada dua pendekatan. Pertama, dengan memanjangkan stroke. Kedua, dengan meningkatkan kompresi rasio," jelas Matsumochi dalam wawancara terbatas dengan sejumlah wartawan.

"Untuk All New Honda Civic, kompresi rasio dinaikkan menjadi 10.6 dari Civic sebelumnya pada rasio sekitar 8.6. Bisa setinggi itu karena ada teknologi untuk menghindari terjadinya knocking. Pada umumnya, untuk kompresi mesin turbo biasanya pada batas rasio 9.8," tambah Matsumochi.

Menjelaskan cara menghindari knocking, Matsomochi memaparkan, "Kami menggunakan jenis valve dari sodium kemudian mengoptimalisasi pengaturan waktu buka tutup valve. Selain itu, kami menggunakan piston yang dibentuk secara khusus."

Dengan teknologi seperti ini All New Honda Civic pun tampil dengan performa yang tinggi namun dengan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien.

"Kalau teknologi turbo zaman dulu memang konsumsi bahan bakar kurang bagus, tetapi sekarang walaupun performa tinggi, efisiensi bahan bakar juga bagus. Kami sudah menemukan jawaban untuk mesin saat ini," tegas dia.

Dia mengatakan, transmisi CVT dengan Earth Dreams Technology menghasilkan keseimbangan antara mesin yang responsif dari putaran rendah dan bertenaga pada putaran tinggi.

Sistem itu memberi akselerasi yang responsif, lebih halus, dan performa mesin yang maksimal serta konsumsi bahan bakar yang efisien.

All New Honda Civic tersedia dengan mesin 1.5L VTEC Turbo, 1.8L VTEC Turbo, dan 2.4L VTEC Turbo. Di Indonesia hanya tersedia dengan mesin 1.5L.

"Tetapi mesin yang sekarang rasio kompresinya tidak dibedakan, antara Amerika, Eropa, Asia, bahkan Indonesia. Penggunaan bahan bakar ditujukan untuk reguler. Kalau di Indonesia bisa pakai bahan bakar premium, tidak harus bahan bakar dengan oktan tinggi, bisa sampai yang minimum 87 oktan," jelas Matsumochi.

Ia memastikan, meskipun mengonsumsi bahan bakar premium, mesin ini menghasilkan performa yang bertenaga, efisien dalam bahan bakar, dan tingkat emisi yang memenuhi standar EURO 4.

"Karena target kami menjadikan ini mobil global maka setting design saat perencanaannya memang untuk kualitas bahan bakar paling rendah tapi tetap menghasilkan performa seperti yang ditulis di spesifikasi," katanya.

Matsumochi menambahkan, mesin turbo All New Honda Civic bahkan lolos standar EURO 6 yang berlaku di Eropa.

"Kami melihat standar gas buang masing-masing negara yang paling strict di Eropa sudah sampai EURO 6 dan itu pun All New Civic juga sudah lolos. Jadi tidak sulit untuk mencapai emisi gas buang EURO 4 untuk di Indonesia," papar Matsumochi.

"Kalau Indonesia nantinya standar untuk emisi gas buang semakin lama semakin ketat, diatur asap, NOx dan hidrokarbon (AC), yang pasti mesin sudah mampu tinggal di-combine dengan katalis converter-nya."

Honda juga mendobrak model Civic dengan tampilan yang sedikit berbeda dengan lebih lebar, lebih panjang, dan sisi bagian belakang yang lebih rendah, dari pendahulunya.

Pada bagian belakang, All New Civic terlihat lebih rendah karena ada penurunan 20 mm dari lantai tempat duduknya dari generasi sebelumnya.

"Di bagian belakang untuk menambah ruang di bagian lutut ditambah 55 mm, sedangkan panjangnya dibandingkan sebelumnya 90 mm lebih panjang. Jadi lebih ceper karena berpengaruh dengan handling-nya. Dengan kondisi seperti itu dan penggunaan mesin lebih kecil jadi kabin bisa dibuat lebih luas," papar Matsumochi.

Apakah mesin turbo ini akan diadaptasi Honda untuk produk-produk lainnya? Honda enggan berbicara banyak mengenai hal itu meskipun mengakui mesin tersebut memang menghadirkan performa tinggi dan efisiensi pada bahan bakar.

Namun, Honda melihat mesin turbo cenderung sebagai mesin masa depan.

"Ada kecenderungan tren seperti itu. Tapi semuanya tergantung permintaan masing-masing negara. Kami sudah siap, tinggal permintaan dari konsumen bagaimana. Mesin ini pun nantinya akan mengalami evolusi juga," tutup Matsumochi.
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016