Balikpapan (ANTARA News) - Performa Datsun Go tidak mengalami masalah kendati dipacu sejauh 6.000 kilometer dalam kegiatan Datsun Risers Expedition sejak gelombang pertama Jawa-Bali-Lombok, gelombang kedua di Pulau Sulawesi dan gelombang ketiga di Pulau Kalimantan.

"Total kick off dari Jakarta ke kalimantan sudah 6.000 kilometer. Belum ada yang nabrak, Alhamdulillah. Sejauh ini lancar," kata Hana Maharani, Head of Communications PT Nissan Motor Indonesia di Balikpapan, Selasa.

Berdasarkan pengamatan, Datsun Go+ Panca bermesin 3 silinder 1.200 cc itu tidak mengalami kendala mesin saat dipacu di jalur perbatasan Kalimantan yang menanjak dan berlubang kendati terisi tiga penumpang ditambah perlengkapan peserta selama ekspedisi di setiap bagasi.

Kondisi velg dan ban juga masih baik meskipun berkali-kali menghajar jalanan berbatu dan berlubang yang tidak bisa dihindari karena tertutupi genangan air selama hujan deras kendati terdapat lecet ringan di bodi dan bumper mobil karena terkena ranting pohon atau batu.

Salah satu penanggung jawab aktivitas Datsun Risers Expedition, Ananda, mengatakan pihak Datsun-Nissan telah menyiapkan satu mobil van peralatan mekanik untuk mengantisipasi kerusakan diperjalanan.

"Di mobil ini ada keperluan mekanik termasuk kompresor dan suku cadang. Jadi kalau ada kerusakan bisa langsung diperbaiki oleh mekaniknya," kata dia.

City car Datsun Go dan Datsun Go+ Panca tidak hanya selesai di 6.000 kilometer melainkan masih menyisakan satu etape Kalimantan pada rute Pontianak-Ngabang-Entikong-Pontianak pada 26-29 Januari 2016.

Pada awal Februari 2016 Datsun Risers Expedition akan dilanjutkan untuk menjelajah di Pulau Sumatera untuk menyelesaikan perjalanan kembali ke Jakarta pada Maret 2016

Hana mengatakan kondisi mobil secara keseluruhan akan dievaluasi di jakarta setelah program Datsun Risers Expedition berakhir pada Maret 2016.

"Tujuan event ini untuk mengetes durabilitas mobil yang digunakan dari kondisi baru hingga selesai kegiatan. Begitu sampai Jakarta kami akan cek kilometer dan kondisinya," jelas Hana.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016