Direktur Pemasaran ADM Amelia Tjandra mengatakan, jika respons masyarakat terhadap desain kedua mobil itu positif maka Daihatsu akan segera melanjutkan keduanya ke tahapan pra produksi berikutnya.
Dari setelah desain jadi, kemudian melalui tahap perancangan mesin, pembuatan prototipe, hingga siap produksi setidaknya membutuhkan sekitar 2,5 sampai 3 tahun.
"Jadi untuk sampai ke tahap siap produksi membutuhkan waktu dan proses yang panjang sedikitnya 2,5 - 3 tahun. Kalau maunya sih kita juga cepet-cepet," kata Amelia dalam jumpa pers pengenalan concept car FT dan FX di arena GIIAS 2015 di Serpong, Tangerang, Banten, Jumat.
FT Concept dirancang sebagai mobil kompak berkapasitas 7 penumpang yang mengusung konsep desain yang Touch and Masculine SUV.
Dengan warna warm silver metalic dan lekukan garis karakter bodi yang tegas, membuat mobil itu terlihat kuat dan gagah.
Bagian atap kabin mengadopsi konsep panoramic roof, yang memudahkan pengemudi dan penumpangnya untuk melihat pemandangan dari dalam kabin.
FT concept memiliki fitur navigasi di center cluster dan speedometer untuk mendukung mobilitas pengguna dalam berkendara. FT didesain sebagai mobil keluarga berjiwa muda dan menginginkan kendaraan yang fungsional dan stylish.
Sementara FX concept hadir sebagai konsep urban sporty crossover yang futuristik dan stylish. Dengan garis eksterior berkarakter dinamis, dipadu dengan kilap warna red metalic yang memiliki kesan kuat, FX didedikasikan untuk yang cinta petualangan d berbagai medan.
Seperti halnya FT, crossover concept ini juga berfitur ambient cabin lamp pada area dashboard ditambah panoramic roof pada atap kabin, dengan nuansa interior berbeda.
"Kami berharap mobil konsep ini dapat menjadi inspirasi otomotif tanah air dan dapat menunjukkan kemampuan Research and Development Daihatsu," kata Pradipto Sugondo, executive officer R&D ADM.
Dalam pengenalan dua concept car Daihatsu itu, hadir juga Executive Designer Daihatsu Motor Co. Ltd, Jun Nagata.
Pewarta: Suryanto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015