Jakarta (ANTARA) - Penerapan teknik modifikasi motor yang disebut porting bisa meningkatkan signifikan kinerja mesin kendaraan, tetapi juga ada risikonya.
Oleh karena itu, penting bagi para pencinta otomotif untuk memahami teknik modifikasi ini secara menyeluruh sebelum menerapkannya pada kendaraan mereka.
Menurut informasi yang disiarkan di laman resmi Suzuki, porting adalah proses modifikasi saluran masuk (intake) dan saluran keluar (exhaust) pada mesin motor untuk meningkatkan efisiensi aliran udara dan bahan bakar menuju ke ruang bakar sehingga proses pembakaran menjadi optimal.
Pada mesin standar pabrik, permukaan saluran masuk dan keluar biasanya kasar dan kondisi yang demikian bisa menghambat aliran udara dan bahan bakar.
Teknik porting dilakukan untuk memperhalus permukaan saluran dan memperbesar saluran agar aliran udara dan bahan bakar menjadi lebih lancar.
Biaya porting motor bervariasi tergantung pada jenis motor dan kompleksitas pengerjaan, tetapi secara umum berkisar Rp1 juta sampai Rp1,5 juta.
Manfaat Porting
1. Meningkatkan kinerja mesin
Penerapan teknik modifikasi porting dapat mengefisienkan pengaliran udara dan bahan bakar menuju ke ruang bakar sehingga mesin dapat bekerja tanpa hambatan berarti.
Dengan demikian, pembakaran dalam mesin menjadi optimal dan tenaga yang dihasilkan bisa meningkat signifikan. Penerapan teknik ini sangat bermanfaat pada motor yang sering mengalami putaran mesin tinggi.
2. Meningkatkan respons mesin
Penghalusan permukaan saluran dan pembesaran saluran dengan porting membuat mesin dapat segera mengambil lebih banyak bahan bakar dan udara yang diperlukan untuk mempercepat kendaraan.
Ketika pengendara menekan pedal gas, aliran udara dan bahan bakar yang lebih lancar memungkinkan mesin merespons lebih cepat, sehingga pengendara bisa merasakan tarikan mesin yang lebih cepat dan halus saat hendak meningkatkan kecepatan atau menyalip kendaraan lain.
3. Meningkatkan efisiensi bahan bakar
Porting bisa mengoptimalkan proses pembakaran. Mesin yang telah dimodifikasi menggunakan metode porting umumnya memiliki rasio campuran udara dan bahan bakar lebih seimbang, sehingga proses pembakaran menjadi lebih efisien.
Artinya, pemilik kendaraan bisa mendapatkan tenaga yang lebih besar tanpa harus meningkatkan konsumsi bahan bakar secara signifikan.
4. Performa optimal pada RPM tinggi
Dampak positif lain dari penerapan teknik modifikasi porting adalah peningkatan performa pada putaran mesin (RPM). Ketika mesin bekerja pada RPM tinggi, kebutuhan akan aliran udara dan bahan bakar yang cepat dan lancar menjadi sangat krusial.
Penerapan teknik porting motor secara baik dan benar akan memungkinkan saluran masuk dan keluar udara maupun bahan bakar tanpa hambatan, sehingga mesin dapat mencapai putaran tinggi secara lebih mudah dan stabil.
Baca juga: Sudut modifikasi jadi salah satu lokasi favorit di Honda Bikers Day
Risiko Porting
Sebagaimana penggunaan teknik modifikasi lainnya, penerapan teknik porting motor juga bisa mendatangkan risiko.
Jika proses modifikasi tidak dilakukan secara benar, tarikan mesin bisa ngempos. Kalau saluran masuk dan keluar menjadi terlalu besar, maka aliran udara dan bahan bakar menjadi tidak seimbang, sehingga tarikan mesin menjadi kurang bertenaga atau ngempos.
Guna menghindari masalah ini, porting wajib dilakukan secara seksama, sesuai dengan ukuran diameter payung klep mesin.
Porting motor yang tidak tepat juga dapat mengakibatkan pemborosan bahan bakar, karena diameter saluran yang terlalu besar bisa menyebabkan aliran bahan bakar berlebihan ke ruang bakar, sehingga pembakaran menjadi tidak efisien.
Selain itu, jika dilakukan oleh teknisi yang tidak berpengalaman dan belum memahami tekniknya, maka porting malah bisa menyebabkan kebocoran mesin.
Pada jenis motor yang menggunakan sistem radiator, saluran bahan bakarnya berisiko kemasukan air dan pada jenis motor tanpa radiator ada risiko oli masuk ke saluran bahan bakar.
Baca juga: Tips bebas kucel untuk pengendara motor
Baca juga: Motor terendam air, perlukah servis besar?
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024