Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan pembiayaan FIF Group tidak menaikkan target pembiayaan pada tahun ini meskipun yakin bahwa Pemilu 2014 akan berlangsung dengan kondusif.

Seperti tahun lalu, 2014 ini FIF Group menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan Rp20 triliun dan masih mungkin dinaikkan setelah melihat perkembangan pada April nanti, menurut CEO FIF Group Suhartono dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.

Walaupun target secara umum tidak dinaikkan, namun dalam beberapa segmen dinaikkan seperti pembiayaan produk elektronik SPEKTRA ditarget bisa mencapai Rp3 triliun pada tahun ini.

Suhartono mengatakan bahwa FIF Group mempunyai tiga strategi dalam menghadapi tahun politik ini, pertama, strategi aman dengan target sama dengan 2013. Kedua, bila kondisi ternyata jauh lebih baik dari yang diperkirakan, maka target akan dinaikkan 10 persen.

"Kita lihat pada April nanti perkembangannya.... Nah kalau membaik kita naikkan target 10 persen," katanya.

Dan, strategi ketiga, menurut Suhartono, FIF Group akan menurunkan target 10 persen jika memang kondisinya ternyata memburuk.

Mengenai sumber pendanaan, Suhartono mengungkapkan bahwa FIF Group selama ini menggunakan tiga sumber, yaitu dari modal sendiri, kemudian perbankan, dan terakhir dari penerbitan obligasi melalui pasar modal.

Komposisi sumber-sumber pendanaan itu masing-masing porsinya kurang lebih sepertiga. FIF Group tetap terus menggali berbagai kemungkinan pembiayaan yang lebih murah, termasuk joint financing.

"Ketika ada sumber pendanaan yang lebih murah, termasuk joint financing, itu bisa dilakukan," katanya.

Sementara Direktur Pemasaran FIF Group Djap Tet Fa menjelaskan, pada 2013 lalu FIF Group telah menyalurkan pembiayaan sepeda motor sekitar Rp18,7 triliun, dengan total 7 juta unit atau 19 persen dari keseluruhan pasar sepeda motor di Tanah Air.

Dari jumlah itu, segmen motor matic mengambil porsi lebih besar, mencapai 65 persen, motor sport 12 persen, dan sisanya segmen motor lain.

Kenapa motor matic yang terbesar? Tet Fa mengatakan itu karena pabrikan memang gencar memproduksi motor matic, selain memang kemungkinan permintaan konsumen untuk motor jenis tersebut lebih banyak.
Pewarta: Suryanto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014