Jakarta (ANTARA) - Merek mobil listrik asal China, Aion menyebut akan memboyong rangkaian teknologi termutakhirnya sesuai dengan misi “one-step-ahead technology” setelah resmi masuk pasar otomotif Indonesia baru-baru ini.

Investasi global pada sektor Electric Vehicle (EV) atau Kendaraan Listrik di Indonesia mengalami lonjakan yang signifikan sejalan dengan pertumbuhan minat terhadap transportasi berkelanjutan. Hal ini yang mendorong merek dari GAC Group tersebut untuk masuk Tanah Air.

Berikut enam teknologi yang akan dibawa Aion pada lini produknya, berdasarkan rilis pers yang dibagikan, Selasa:

Baca juga: GAC Aion ingin menjadikan Indonesia sebagai tempat produksi

1. Platform AEP 4.0 (Advanced Electrification Platform 4.0)

Teknologi ini mampu mengakselerasi kemampuan berkendara dengan kecepatan mencapai 300km/h, dengan 0-100kph dalam 4,9 detik menggunakan single-motor, atau 1,9 detik dengan kekuatan multi-motor.

2. Penggerak listrik terintegrasi 4-in-1

Sistem ini mengintegrasikan sistem dual-motor, pengendali, serta two-speed reducers, sehingga menghasilkan kekuatan 340 kW, mengefisiensi 90 persen penggerak komprehensif, meningkatkan 13 persen daya, mengurangi 30 persen volume kendaraan, serta mengurangi 25 persen bobot komponen kendaraan.

Baca juga: Merek mobil listrik China GAC Aion resmi masuk ke pasar Indonesia

Casis baterai Aion (ANTARA/HO/Aion)

Baca juga: GAC Aion gandeng Indomobil Group untuk masuk pasar otomotif tanah air

3. Baterai super-fast charging
Baterai ini memungkinkan perjalanan 200 km yang diklaim hanya dalam waktu pengisian lima menit atau enam kali lebih cepat dibandingkan kompetitornya.

Temuan ini didukung oleh serangkaian inovasi teknologi, seperti adopsi porositas tingkat tinggi yang dilapisi oleh separator keramik dan pemanfaatan material Three-dimensional Graphene (3DG) atau grafin tiga dimensi.

4. Arsitektur Xingling
Arsitektur Xingling merupakan kerangka komando elektronik dan listrik mutakhir milik Aion yang mengintegrasikan koneksi ethernet berkecepatan tinggi dengan jaringan 5G, dan fitur keamanan canggih guna mendukung efisiensi kinerja kendaraan listrik dan hybrid.

Arsitektur ini berbasis digital mirror cloud dan terdiri atas tiga komponen komputer core cluster dengan sistem komputasi terpusat yang secara signifikan meningkatkan pengemudian cerdas melalui sistem sensor multi-fusion yang menggabungkan 39 sensor, termasuk teknologi penglihatan jarak jauh inframerah Fengyun-3 dan LIDAR zoom generasi kedua.

5. Teknologi ADiGO 4.0 (Aion Digital Intelligent Gateway and Operating System)
Berfungsi sebagai otak kendaraan yang mengintegrasikan berbagai sistem dan komponen elektronik dalam kendaraan listrik. Teknologi ini menggabungkan sensor canggih serta peta presisi tinggi yang memungkinkan kemampuan mengemudi otomatis yang lebih baik.

Baca juga: GAC Aion rayakan produksi kendaraan 1 juta unit di akhir Desember 2023

Baterai Aion (ANTARA/HO/Aion)

6. Intelligent Healthy Cabin

Berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan pengguna di dalam kendaraan listrik.

Aion telah menginvestasikan lebih dari 500 juta yuan (sekitar Rp1 triliun) dalam penelitian dan pengembangan untuk memanfaatkan keunggulan BEV dalam hal kesehatan, lingkungan, dan jaringan cerdas.

Inovasi ini memberi Aion sertifikasi level-A pertama di Tiongkok untuk kabin sehat CN95 dan kabin bebas elektromagnetik.

Aion juga memperkenalkan teknologi “Chinese Medicine Fragrance for the 24 Solar Terms”, sebuah teknologi perawatan kesehatan di dalam mobil yang pertama di dunia, yang telah lolos uji sterilisasi dan pembunuhan virus yang sudah di atas standar keamanan nasional.

“Sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai dua juta pengguna pada 2030, Aion hadir di Indonesia untuk mendukung tercapainya agenda tersebut. Melalui inovasi teknologi termutakhir ini, kami yakin dapat mendisrupsi industri otomotif nasional dengan mobil listrik yang memiliki value for money sesuai dengan standar nasional,” ujar CEO PT Indomobil Energi Baru, Andry Ciu.

Baca juga: GAC Aion LX Plus miliki jangkauan hingga 1000 km

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024