Jakarta (ANTARA) - Pelaksana pameran otomotif disarankan melibatkan praktisi keselamatan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan guna meminimalkan risiko kecelakaan selama pameran.
"Apesnya selama ini di dalam pameran pihak pemilik lahan dan EO tidak pernah melibatkan pihak safety sebagai orang yang bertanggung jawab dalam pengamanan, meremehkan faktor X ini, sehingga kecelakaan-kecelakaan serta kegagalan yang memalukan selalu berulang," kata Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana dalam wawancara via telepon pada Selasa.
"Kenapa harus melibatkan pihak safety? Karena berada di lingkungan yang banyak orang, apalagi ada anak-anak yang enggak tahu apa-apa, hanya modal iseng, usil," katanya.
Baca juga: Polri sebut remaja usia 15-19 tahun paling banyak terlibat kecelakaan
Sony menyampaikan bahwa kehadiran petugas pengamanan dan petugas keselamatan di tempat pameran otomotif penting untuk meminimalkan risiko kecelakaan selama pelaksanaan kegiatan.
"Pihak safety adalah orang yang independen, bukan security, karena ini dua ranah yang berbeda antara pengamanan lingkungan dengan kendaraan, tetapi tetap harus ada kerja sama," ia menjelaskan.
Belum lama ini beredar rekaman video yang memperlihatkan anak kecil menabrakkan mobil yang sedang dipajang dalam pameran yang berlangsung di Mall of Indonesia, Jakarta Utara.
Akun X @innovacommunity pada Senin (22/4) mengunggah rekaman video yang beredar di grup WhatsApp dan menyampaikan bahwa ada anak kecil yang main-main di mobil pajangan lantas menabrakkan mobil Chery Omoda 5 ke tembok di depannya.
Baca juga: Kemenhub tingkatkan standar kelaikan kendaraan untuk keselamatan
Baca juga: Sinergi BUMN menggencarkan sosialisasi keselamatan berkendara
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024