Jakarta (ANTARA) - Ekspor mobil Korea Selatan selama dua bulan pertama tahun ini melampaui 10 miliar dolar Amerika Serika (Rp158,97 triliun), berdasarkan data industri setempat melansir Yonhap, Minggu (31/3).

Menurut Asosiasi Korea Automobile Manufacturers, ekspor gabungan dari lima perusahaan manufaktur otomotif di negara itu, termasuk Hyundai Motor Co. dan Kia Corp, mencapai angka tersebut selama periode Januari-Februari 2024.

Angka itu menunjukkan pertumbuhan 9,4 persen dalam setahun dibandingkan dengan tahun lalu. Dalam hal unit, ekspor gabungan mencapai 421.668 unit, naik 4,8 persen dari tahun 2023.

Hyundai Motor mencatat kenaikan 7 persen menjadi 4,65 miliar dolar AS (Rp73,9 triliun), atau 44,8 persen dari seluruh ekspor selama periode tersebut. Ekspor Kia naik 2,5 persen menjadi 4,17 miliar dolar AS (Rp66,3 triliun).

Baca juga: Ekspor mobil Korea Selatan turun 7,8 persen pada Februari

Ekspor gabungan Hyundai dan Kia menyumbang 84,3 persen dari semua pengiriman selama periode tersebut.

Pengiriman GM Korea ke luar negeri melonjak 73,2 persen menjadi 1,26 miliar dolar AS (Rp20 triliun), mencatat pertumbuhan terbesar dalam satu tahun di antara lima perusahaan. Ekspor KG Mobility juga melonjak 54,7 persen menjadi 205,5 juta dolar AS (Rp3,2 triliun).

Sementara itu, ekspor Renault Korea turun 59,9 persen menjadi 87,37 juta dolar AS (Rp1,38 triliun), menjadikannya satu-satunya di antara lima perusahaan yang mengalami penurunan pengiriman ke luar negeri.

Baca juga: Ekspor mobil China melonjak 30,5 persen dalam dua bulan pertama 2024

Baca juga: Menperin targetkan ekspor mobil tahun 2024 naik hingga 20 persen

Baca juga: Gaikindo catat jumlah ekspor kendaraan 2023 meningkat 6,7 persen

Pewarta:
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024