Limapuluh unit truk itu diserahkan secara simbolis oleh Presiden Direktur KTB Noboru Tsuji kepada Country Manager Linfox Frank Findlow di kantor pusat KTB di Pulomas, Jakarta Timur.
Noboru Tsuji dalam sambutannya menyatakan bangga bisa menyediakan kendaraan untuk mendukung usaha Linfox di Indonesia. Linfox memilih Colt Diesel FE71 karena handal dan ekonomis sehingga cocok untuk mendukung bisnis logistiknya.
Sementara Frank Findlow mengaku senang bisa bermitra dengan KTB dan berharap kerja samanya itu dapat terus terjalin dalam waktu yang lama. Ia mengatakan, bisnis logistik di Indonesia masih banyak peluang sehingga perusahaannya akan terus memanfaatkan peluang-peluang itu dengan baik.
Linfox merupakan perusahaan penyedia solusi "supply chain" yang beroperasi di 10 negara, mulai dari Australia, Selandia Baru, Malaysia, Thailand, Indonesia, Singapura, Vietnam, India, China, dan Hong Kong.
Sementara Executive Marketing Director KTB Rizwan Alamsjah, ditemui disela penyerahan 50 truk kepada Linfox itu, mengaku bangga bermitra dengan Linfox karena Linfox merupakan perusahaan "global chain" yang cukup besar.
Menurut Rizwan, pembelian 50 unit itu merupakan pembelian pertama dan dalam waktu dekat mendatang Linfox juga sudah menyatakan akan menambah 10 hingga 20 unit lagi. "Jadi ini bertahap dan akan terus berlanjut."
Ditanya mengenai kenapa Linfox pilih Colt Diesel FE71, Rizwan mengatakan, Mitsubishi memiliki empat super Mitsubishi Colt Diesel untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam yaitu super economical, super speed, super capacity, dan super power. Kebetulan Linfox memilih yang masuk dalam kategoris super ekonomis yaitu Colt Diesel FE71.
Mengenai pencapaian penjualan sejuta unit kendaraan komersial Mitsubishi di Indonesia, Rizwan mengatakan bahwa angka itu akan dicapai bulan depan dan pada 6 November KTB akan merayakan prestasinya itu.
Pada periode Januari hingga September 2013, KTB telah membukukan total penjualan 116 ribu unit, dengan 50 ribu di antaranya merupakan kendaraan komersial.
Pewarta: Suryanto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013