Samsung SDI telah menguraikan persiapannya untuk ASB, yang disebutnya sebagai solusi untuk baterai lithium-ion yang rawan kebakaran, menjelang pameran baterai isi ulang lokal, InterBattery 2024, yang dimulai pada hari Rabu selama tiga hari di Seoul, Korea Selatan.
ASB adalah solusi baterai generasi berikutnya dengan pengisian elektrolit padat yang membantu mengurangi risiko kebakaran dan meningkatkan jangkauan berkendara pada kendaraan listrik.
Baca juga: Samsung SDI pasok baterai kendaraan listrik ke Hyundai mulai 2026
Baca juga: Samsung SDI akan bangun pabrik baterai kedua di AS bersama Stellantis
“Persiapan kami untuk memproduksi secara massal produk generasi mendatang dengan berbagai faktor bentuk, seperti ASB, sudah berjalan dengan baik karena kami siap memimpin pasar baterai global dengan teknologi ‘super-gap’ kami yang tak tertandingi,” kata Chief Executive Samsung SDI Choi Yoon-ho dalam sebuah pernyataan.
Jalur percontohan untuk ASB dengan kepadatan energi tertinggi di industri yaitu 900 watt-jam per liter didirikan di pusat R&D Samsung SDI di Suwon, tepat di selatan Seoul, pada tahun lalu dan saat ini sedang memproduksi sampel proto, kata pernyataan itu.
Afiliasi baterai Samsung juga mempromosikan teknologi pengisian daya ultra cepat yang mencapai pengisian 80 persen dari 8 persen hanya dalam 9 menit untuk baterai prismatik.
Hal ini bertujuan untuk membawa pengembangan teknologi ini ke tahap produksi massal pada tahun 2026.
Dalam teknologi canggih lainnya, Samsung SDI mengatakan akan mengembangkan dan memproduksi secara massal solusi baterai yang bertahan lebih dari 20 tahun pada tahun 2029. Demikian disiarkan Yonhap, Selasa (5/3).
Baca juga: Samsung SDI akan belanjakan Rp30,5 triliun untuk pabrik baterai di AS
Baca juga: Samsung SDI - GM akan bangun pabrik baterai EV di Indiana
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024