Jakarta (ANTARA) - Pembuat baterai Korea Selatan Samsung SDI Co. telah menandatangani kesepakatan dengan pembuat mobil Stellantis untuk mendirikan usaha patungan untuk memproduksi baterai kendaraan listrik (EV).

Mengutip Yonhap, Rabu, kesepakatan Samsung SDI datang sehari setelah saingan domestiknya, LG Energy Solution Ltd., mengumumkan penandatanganan kontrak serupa dengan produsen mobil yang sama dalam apa yang diperkirakan oleh para analis menjadi investasi sekitar 4 triliun won (3,4 miliar dolar AS).

Samsung SDI dan Stellantis juga baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman tentang usaha patungan untuk membangun pabrik produksi baterai di Amerika Serikat, menurut seorang sumber.

Baca juga: Mercedes-Benz gabung Stellantis kembangkan baterai EV

Tidak ada rincian tentang jumlah investasi atau ukuran pabrik baterai, namun, sumber mengatakan setidaknya akan bernilai miliaran dolar.

Kedua perusahaan menilai masing-masing sebagai mitra potensial yang kuat dengan investasi aktifnya untuk transisi ke kendaraan listrik.

LG Energy dan SK On masing-masing telah bermitra dengan General Motors dan Ford, dalam upaya memperluas kehadiran mereka di pasar AS. Samsung SDI saat ini mengoperasikan tiga pabrik; masing-masing satu di Korea Selatan, China, dan Hongaria.

Analis mengatakan bahwa Stellantis akan berusaha untuk mengamankan banyak jenis baterai untuk pemasangan di berbagai merek yang dimilikinya, seperti SUV Jeep, Chrysler, Fiat, Maserati dan Citroen, karena perusahaan itu didirikan setelah penggabungan Fiat Chrysler Automobiles NV AS dan pembuat mobil Prancis PSA Groupe pada bulan Januari.

Stellantis telah mengumumkan rencananya untuk menginvestasikan 30 miliar euro (34,9 miliar dolar AS) untuk elektrifikasi dan pengembangan perangkat lunak pada tahun 2025.

Baca juga: Bisakah S Pen lama dipakai di Galaxy Z Fold 3?

Baca juga: Rivian berencana bangun pabrik baterai sendiri

Baca juga: Tavares akan mundur dari Airbus dan fokus ke Stellantis
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021