Jakarta (ANTARA) - Perusahaan otomotif asal Italia Lamborghini mengumumkan kesepakatan dengan serikat pekerjanya untuk menerapkan empat hari kerja dalam sepekan bagi para pekerja produksi mobil.

Serikat pekerja menyebut perjanjian itu “bersejarah" karena merupakan perjanjian pertama dalam industri otomotif Eropa yang mengurangi jam kerja tanpa pemotongan gaji. Sebagai gantinya, perjanjian itu mencakup kenaikan gaji dan bonus satu kali sebesar 1.082 dolar Amerika Serikat pada bulan berikutnya, seperti dikutip dari Business Insider, Senin.

Secara keseluruhan, pekan kerja baru berarti pekerja produksi akan bekerja hingga 31 hari lebih sedikit dalam setahun. Meski demikian, Lamborghini bukan satu-satunya perusahaan di Eropa yang mengadopsi jam kerja yang dipersingkat.

Perusahaan lain, seperti bank Intesa Sanpaolo dan perusahaan kacamata EssilorLuxottica, baru-baru ini juga melakukan perubahan, menurut laporan Reuters. Laporan media tersebut menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan di Inggris yang telah melakukan perubahan itu melaporkan peningkatan produktivitas kerja, tingkat retensi kerja, dan rekrutmen yang lebih baik, serta lebih sedikit hari sakit.

Serikat pekerja lain di industri otomotif tidak dapat membuat perusahaan seperti Ford, General Motors, dan Stellantis menyetujui pengurangan jam kerja, menurut The Street.

"Bekerja lebih sedikit dan bekerja lebih baik. Ini adalah prinsip yang memandu negosiasi ini dan merupakan bagian dari alasan yang komprehensif,” kata serikat pekerja FIOM dan FIM-CISL dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Lamborghini bisa capai tonggak penjualan 10.000 unit pada 2023

Baca juga: Lamborghini bermesin pembakaran telah habis terjual

Baca juga: Lebih dari 11.000 pekerja kota Los Angeles gelar aksi mogok 24 jam

Baca juga: Zoom wajibkan pegawainya untuk kembali bekerja di kantor
Pewarta:
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023