Cikal bakal Toyota

Sosok yang bertanggung jawab atas Toyota hingga menjadi seperti sekarang ini adalah Kiichiro Toyota. Lahir pada 11 Juni 1894 sebagai anak tertua dari pasangan Tami Sahara dan Sakichi Toyoda, seorang tukang kayu, penemu, juga pengusaha industri tenun, ia tumbuh sebagai anak yang tertarik pada ilmu pengetahuan.

Kiichiro segera mendaftar ke universitas untuk mengejar bidang yang diinginkannya. Ia menerima gelar dari Fakultas Teknik Tokyo Imperial University departemen Teknik Mesin pada tahun 1920.

Kemudian, ia segera bergabung dengan perusahaan ayahnya Toyota Boshoku, yang pada saat itu bertanggung jawab untuk membuat peralatan mesin dan suku cadang untuk alat tenun industri.

Kiichiro pun melakukan perjalanan ke San Francisco, London, dan Oldham, antara bulan Juli 1921 dan Februari 1922 untuk mempelajari industri pemintalan dan pertenunan yang lebih berkembang di sana.

Meski berniat untuk mempelajari teknologi yang dapat diterapkan pada industri pertenunan di Jepang, khususnya untuk memajukan bisnis keluarganya, Kiichiro sebetulnya tertarik pada industri mobil.

Baca juga: Saingi Cina dan Korea, tahun depan Toyota siapkan fitur canggih

Kiichiro Toyoda (ANTARA/Pamela Sakina)

Mungkin mengejutkan bagi sebagian orang, pasalnya, perusahaan ini tidak dimulai dengan membuat sesuatu yang berhubungan dengan mobil.

Sang ayah, Sukichi Toyoda, menemukan alat tenun otomatis revolusioner “Model G Toyoda” pada tahun 1926, sebuah inovasi yang sangat disambut baik di Jepang, karena alat tenun tersebut cukup canggih di masanya, termasuk dapat berhenti otomatis ketika terjadi masalah.

Baca juga: Toyota prediksi mobil listrik dominasi 30 persen kendaraan di ASEAN

Mesin tenun “Model G Toyota” dipamerkan di Toyota Kurgaike Commemorative Hall, Jepang. (ANTARA/Pamela Sakina)

Dengan itu, ia mendirikan Toyota Industries Corporation Limited, di mana ia mengangkat putranya Kiichiro sebagai direktur pelaksana. Kiichiro selalu ingin mengubah bisnisnya menjadi produsen mobil dengan memanfaatkan teknologi baru, yang ia yakini akan sangat bermanfaat bagi perekonomian Jepang.

Bukan tanpa alasan, selagi ia berkunjung ke Negeri Paman Sam, ia melihat kemajuan yang luar biasa pada industri otomotif, melalui mobil-mobil yang diciptakan oleh Ford dan Chevrolet. Sementara di tanah kelahirannya, pada saat itu, masih menggunakan gerobak untuk alat transportasi manusia.

Kunjungan ke Eropa dan Amerika Serikat pada tahun 1929 akhirnya mengkonfirmasi keyakinannya. Paten alat tenun otomatis yang revolusioner itu pun nekat ia jual kepada perusahaan Inggris Platt Brothers of Oldham pada tahun yang sama.

Baca juga: Toyota lanjutkan produksi di Jepang usai insiden ledakan di pemasok

Baca juga: Mobil konsep Toyota di JMS, dari model sport hingga untuk luar angkasa

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023