Sejumlah kendaraan konsep atau prototipe Toyota itu menggambarkan keseriusannya dalam menyelami industri kendaraan listrik, bahkan perusahaan otomotif raksasa asal Jepang itu turut menampilkan kendaraan listrik luar angkasa.
“Kami ingin menciptakan masa depan yang lebih baik, masa depan yang diciptakan dengan elektrifikasi, kecerdasan, dan diversifikasi,” ujar President & CEO TMC Koji Sato, di JMS, Rabu (25/10).
Mengusung tema "Find Your Future" atau “Temukan Masa Depanmu”, Toyota memamerkan total tujuh kendaraan konsep, mereka adalah Toyota FT-Se, FT-3e, Land Cruiser Se, IMV 0, Kayoibako, EPU, dan Space Mobility.
Baca juga: Mejeng di JMS 2023, Toyota Rangga dapat dikustomisasi jadi “apapun"
Toyota FT-Se
Toyota FT-Se dirancang sebagai mobil sport bertenaga listrik pertama yang masuk dalam lini Toyota Gazoo Racing (GR), lini divisi performa untuk ajang sirkuit balap.
Setelah Toyota merilis foto konsep sport car listrik ini beberapa waktu lalu, kini wujud fisik FT-Se dipertontonkan di pameran tersebut. Setelah melihatnya dari dekat, mobil ini memiliki desain yang futuristik dan garang.
Toyota FT-Se memiliki sistem penggerak empat roda (All Wheel Drive/AWD), dan dilengkapi arsitektur baterai tipis terbaru Toyota, dengan sel di bawah ukuran 100 mm.
Baca juga: Toyota FT-3e bisa digunakan "off-road" dan akan masuk Indonesia
Baca juga: Toyota lakukan studi untuk bangun pabrik baterai EV di Indonesia FT-3e
Toyota FT-3e merupakan model konsep SUV listrik baru dengan komponen baterai yang berukuran lebih compact seperti baterai penyusunnya, eAxle.
eAxle adalah modul penggerak listrik yang mengintegrasikan motor, inverter, dan transaxle. Toyota mengklaim eAxle telah mencapai kinerja dinamis dan perampingan yang sangat baik, membantu kendaraan untuk meningkatkan jarak tempuh listrik mereka.
Kendaraan konsep SUV lima penumpang itu tidak hanya dapat digunakan untuk mobilitas harian, tetapi juga untuk off-road. Hal itu dikarenakan jarak antara komponen mobil dengan titik paling rendah dengan tanah (ground clearance) mobil ini yang mencapai minimum 200 mm dan dibekali sistem penggerak AWD.
Baca juga: Toyota FT-3e bisa digunakan "off-road" dan akan masuk Indonesia
Land Cruiser Se
Model konsep SUV tiga baris ikonik Toyota itu dikenalkan dengan menggunakan tenaga berbasis baterai, yang dinamai Land Cruiser Se.
Dengan memboyong teknologi BEV, mobil yang cocok digunakan off-road itu akan memberikan kesenyapan kabin, dan juga nyaman untuk dibawa berkendara dalam kota, TMC mengklaim.
Land Cruiser Se memiliki dimensi panjang 5.150 mm, lebar 1.990 mm, dan tinggi 1.705 mm, sementara jarak sumbu roda (wheelbase) mencapai 3.050 mm.
Baca juga: Toyota pamerkan mobil sport EV pertama dari lini GR di JMS 2023
Baca juga: Toyota luncurkan mobil listrik Lexus berjangkauan 1.000 km pada 2026 IMV 0 (Rangga Concept)
Toyota IMV 0 atau Toyota Rangga untuk versi pasar Indonesia itu merupakan kendaraan niaga yang dapat dikustomisasi menjadi “apa pun”. Kendaraan ini masih dalam tahap studi pasar dan berkemungkinan untuk diluncurkan dalam versi bensin, diesel, hingga hybrid.
“Bentuknya dapat disesuaikan tanpa batas tergantung pada kebutuhan pelanggan,” kata Koji Sato.
“Misalnya, dapat mengangkut banyak buah dan sayuran yang dipanen di ladang. Sesampainya di kota, dengan cepat berubah menjadi kios yang menjual hasil tani. Di alun-alun kota, bisa berubah menjadi kedai kopi atau truk makanan, malam harinya, dapat menjadi bar atau bahkan stan DJ,” tambahnya.
Mobil pikap yang namanya diambil dari bahasa Jawa itu dirancang untuk mengembalikan warisan Kijang Pick Up, menggunakan platform Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV) seperti pada Toyota Hilux, Fortuner, dan Kijang Innova.
Baca juga: Toyota tampakkan keseriusannya soal EV di JMS 2023
Kayoibako
Toyota Kayoibako merupakan model konsep yang mewujudkan masa depan mobilitas dengan kebebasan untuk menjalani kehidupan yang diinginkan, termasuk memenuhi kebutuhan bisnis hingga hobi.
Kata Kayoibako mengacu pada kontainer pengiriman yang dapat dikonfigurasi untuk mengangkut suku cadang dan produk menggunakan fasilitasnya.
Mobil konsep BEV itu memiliki ukuran panjang 3.990 mm, lebar 1.790 mm, dan tinggi 1.855 mm. Ukuran ini dirancang untuk menghilangkan limbah dan mampu memenuhi beragam kebutuhan dengan sisipan yang dapat diganti.
Dengan mengadopsi pendekatan itu, Kayoibako adalah konsep ruang kompak baru yang merepresentasikan masa depan mobilitas, dan ramah lingkungan.
Baca juga: Toyota beri sinyal hadirkan hybrid untuk segmen terjangkau
Baca juga: Land Cruiser Se dikenalkan di Tokyo hingga pengganti agen 007 EPU
Konsep truk pikap ukuran sedang masa depan ini diklaim memiliki daya tahan tinggi untuk menciptakan BEV yang praktis dan bergaya.
Dengan panjang lebih dari 5 meter dan desain kabin ganda, struktur rangka tunggal “monocoque” EPU juga memungkinkan ruang dek serbaguna yang memenuhi berbagai aplikasi pengguna yang lebih luas.
Bagian belakang kabin terhubung dengan tegas dengan dek untuk mengakomodasi preferensi pengguna yang beragam, mendukung berbagai gaya hidup mobilitas, termasuk aktivitas di luar ruangan.
Kesenyapan BEV disertai dengan kemasan dengan pusat gravitasi rendah menjadikan EPU diklaim memiliki stabilitas pengendalian dan kenyamanan berkendara yang superior.
Baca juga: Toyota dan Lexus adopsi konektor pengisian daya Tesla
Space Mobility
Toyota kali ini memboyong prototipe Space Mobility, yang dapat digunakan pada kendaraan mobilitas di bulan dan luar angkasa lainnya seperti Lunar Cruiser.
Setiap roda dari prototipe itu dilengkapi dengan motor dan kemudinya sendiri, sebagai bagian dari spesifikasi yang sedang dikembangkan untuk memberikan berkendara yang aman dan andal, bahkan di lingkungan luar angkasa yang “keras dan tak kenal ampun”.
Bertenaga listrik dengan performa berkendara tinggi, kendaraan itu mampu menavigasi batu-batu besar setinggi 50 cm dan mendaki lereng curam dengan kemiringan 25 derajat.
“Teknologi yang diasah melalui prototipe ini akan digunakan pada kendaraan mobilitas luar angkasa seperti Lunar Cruiser,” TMC menjelaskan.
Mobil luar angkasa bertenaga listrik itu memiliki spesifikasi ukuran panjang 3.460 mm, lebar 2.175 mm, dan tinggi 1.865 mm, dengan kapasitas dua penumpang.
Baca juga: Toyota akan kenalkan BEV Kayoibako di JMS 2023
Seluruh konsep mobilitas yang dipamerkan Toyota itu merupakan salah satu bentuk komitmennya untuk ambil andil terhadap misi global dalam mencapai karbon netral atau nol emisi di tahun 2050.
"Kami menjual banyak mobil di seluruh dunia. Namun, untuk benar-benar menunjukkan bahwa kami dapat membantu mengelola dan mempromosikan karbon netral, kami juga harus memastikan bahwa kami mengelola aktivitas hilir juga," Presiden & Executive Chief Engineer Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing Yoshinki Konishi.
Toyota sebelumnya juga mengatakan telah menerapkan Life Cycle Action (LCA), yakni penggunaan energi ramah lingkungan mulai dari proses produksi hingga pada produk yang dihasilkan.
"Jadi, tidak hanya menjual mobil, tetapi memastikan mobil berjalan dengan cara tertentu, dengan cara yang dioptimalkan, dan memberikan hasil akhir, yaitu solusi mobilitas," Konishi menambahkan.
Baca juga: Ekspor kendaraan Toyota Indonesia tembus 2,5 juta unit
Baca juga: Target nol emisi, Toyota siapkan kendaraan elektrik seluruh segmen
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023