"Di sini yang harus dilihat itu kekentalan pelumasnya. Kekentalan pelumas kan bermacam-macam ada yang 10:40, 5:40 atau 15:50," ujar Gatot disela acara kampanye Shell Advance "Nikmati Tarikannya" di Jakarta, Rabu.
Kedua, lanjutnya, perhatikan spesifikasi kinerja pelumas. Karena pelumas yang baik harus memenuhi standar international. "Hal itu dapat dilihat dari tulisan EPI, SN, atau SI," ujar dia.
Selain itu, lanjut Gatot, konsumen yang hendak mengganti oli sebaiknya memilih pelumas yang direkomendasikan oleh masing-masing pabrikan karena yang mangakui pelumas itu bagus atau tidak adalah manufacture.
"Biasanya, setiap pabrikan tidak hanya merekomendasikan satu produk pelumas. Sebagai langkah antisipasi jika suatu kendaraan itu berada di satu tempat tapi pelumas tertentu tidak ada. Makanya tidak hanya satu produk yang direkomendasikan," katanya.
Hal penting lainnya, konsumen sebaiknya mengikuti prosedur yang dianjurkan pabrikan untuk mengganti oli.
"Misalnya, perusahaan A merekomendasikan ganti oli setelah penggunaan mobil mencapai 5.000 km atau 10.000 km, maka konsumen harus ikut menggantinya," kata Gatot.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013