Jakarta (ANTARA) - Produsen kendaraan listrik asal China, BYD, Li Auto, Nio dan Xpeng dikabarkan mendapatkan hasil penjualan yang cukup positif untuk pasar domestik saat ini.
CarsCoops, Senin mengabarkan bahwa pada bulan Juli, BYD setidaknya mengirimkan kendaraan ramah lingkungan mereka sebanyak 262.161 unit untuk tipe plug-in hybrid dan baterai-listrik. Angka tersebut terus meningkat sebanyak 3,6 persen dari bulan sebelumnya dan BYD juga memecahkan rekor penjualan bulanan perusahaan untuk tiga bulan berturut-turut.
Perusahaan China lainnya yang juga mendapatkan catatan positif adalah Li Auto,mereka juga mengalami lonjakan penjualan dengan berhasil mengirimkan 34.134 kendaraan ke pelanggan bulan lalu, meningkat dari rekor 32.575 yang dikirimkan pada bulan Juni.
Demikian pula, Nio berhasil mengirimkan 20.462 kendaraan pada Juli. Angka itu merupakan peningkatan besar dari 15.815 unit yang dikirimkan Desember lalu yang tetap menjadi bulan paling produktif hingga sekarang.
Penjualan Xpeng berada di angka 11.008 unit, naik 27,7 persen dibandingkan Juni.
Peningkatan penjualan terjadi di China sejak ada pemotongan harga untuk kendaraan listrik yang ada di China pada awal tahun lalu.
Baca juga: Nio disebut akan bangun pabrik di China untuk kendaraan listrik murah
Awalnya, pemotongan itu tidak berdampak dramatis pada penjualan karena diperkirakan banyak yang menunggu pemotongan tambahan yang tidak kunjung datang. Mereka yang bertahan untuk pemotongan harga lebih lanjut mulai memasuki pasar pada pertengahan Mei.
Manajer senior di firma Suolei Eric Han mengatakan bahwa pengemudi China memainkan sikap menunggu dan melihat pada paruh pertama tahun ini. Pada akhirnya mereka membuat keputusan untuk membeli kendaraan listrik.
“Produsen mobil seperti Nio dan Xpeng sedang meningkatkan produksi karena mereka mencoba mengeksekusi lebih banyak pesanan untuk mobil mereka,” kata Han
Pemerintah China juga berperan dalam memenuhi permintaan. Baru-baru ini dikonfirmasi bahwa pembeli kendaraan listrik baru akan dibebaskan dari pajak pembelian 10 persen pada tahun 2024 dan 2025.
Pengecualian itu awalnya akan dihapus pada akhir tahun 2023.
Baca juga: BYD ajukan Investasi Rp14,9 triliun untuk lini mobil listrik di India
Baca juga: XPeng G6 meluncur di China, jadi pesaing Tesla Model Y
Baca juga: Li Auto L9 akan hadir dengan fitur canggih
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023