Jakarta (ANTARA) - Produsen otomotif asal China Nio dikabarkan akan mulai memproduksi kendaraan sendiri, tidak lagi bergantung pada kualifikasi dari Anhui Jianghuai Automobile Group (JAC), seperti dikabarkan Arena ev, Senin (4/12).

Nio memang telah lama memproduksi kendaraan mereka sendiri di bawah bendera JAC. Saat ini, Nio telah mengajukan permohonan kepada Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China sehingga memungkinkan Nio dapat memproduksi kendaraan secara independen.

Langkah itu tidak hanya membuka lembaran baru bagi Nio, tapi, juga berpotensi untuk merubah lanskap manufaktur dari Nio dan memberikan dampak terhadap industri kendaraan listrik.

Sebelumnya, Nio sangat bergantung kepada kualifikasi JAC untuk produksi kendaraan. Pengaturan itu membuat kendaraan Nio diproduksi di dua pabrik di Hefei, China, yaitu pabrik F1, yang resmi dibuka pada tahun 2018, dan pabrik F2, yang ditugaskan pada bulan September 2022.

Namun, pemerintah Tiongkok mewajibkan pembuat mobil lokal untuk memiliki kualifikasi yang dikeluarkan oleh Pembangunan Nasional dan Komisi Reformasi untuk memproduksi kendaraan dengan merek mereka sendiri. Nio, hingga saat ini, kurang memiliki kualifikasi tersebut.

Dalam upaya untuk mengendalikan kapasitas, otoritas pengatur Tiongkok memberlakukan pembatasan produksi kendaraan bahkan sebelum Nio didirikan pada tahun 2014.

Hal ini yang mendorong Nio untuk bermitra dengan JAC dan kemudian membentuk usaha patungan bernama Jianglai, yang bertanggung jawab atas proses pembuatan kendaraan Nio secara keseluruhan.

Baca juga: Nio bekerja sama dengan Geely dalam pertukaran baterai

Baca juga: Nio segarkan EC6 dengan platform baru

Baca juga: BYD, Li Auto, Nio, Dan Xpeng kebanjiran pesanan di pasar China

Baca juga: Perusahaan China Chery mulai produksi mobil listrik di Indonesia

Pewarta:
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023