Jakarta (ANTARA) - Produsen otomotif China Nio membantah mereka akan membeli pabrik Audi di Vorst, Brussel, Belgia, setelah rumor meruak strategi tersebut dijalankan sebagai upaya Nio mengatasi tarif mobil listrik di Uni Eropa.

Laman CnEVPost, Jumat, melaporkan CEO Nio William Li mengatakan mereka tidak punya rencana untuk mengambil alih pabrik Audi dan bahwa mereka sedang berhati-hati terhadap investasi aset tidak bergerak, kecuali untuk stasiun penggantian baterai.

Sebelumnya, media De Tijd dan Brussels Times melaporkan Nio dikabarkan ingin membeli pabrik Audi, bagian dari Volkswagen Group, di Brussel. Perwakilan Nio sudah berkunjung ke lokasi dan mereka akan bersurat kepada Volkswagen pekan depan.

Baca juga: NIO luncurkan mobil listrik ke-500.000 dari lini produksinya

Upaya itu disebut sebagai cara Nio bermanuver mengatasi rencana kenaikan tarif electric vehicle (EV/kendaraan listrik) asal China yang diimpor oleh Uni Eropa.

Audi sebelumnya mengumumkan rencana mereka untuk tidak lagi berproduksi di pabrik Vorst, yang mempekerjakan hampir 3.000 orang, setelah SUV Q8 e-tron sepi peminat. Keputusan tidak lagi berproduksi di pabrik Vorst datang dari perusahaan induk Audi, Volkswagen Group.

Uni Eropa mengumumkan rencana menaikkan tarif EV dari China sehingga berdasarkan aturan tersebut, Nio dikenakan tarif sebesar 20,8 persen. Kawasan tersebut berencana mengadakan pemungutan suara terkait tarif EV impor dari China.

Di Eropa, mobil Nio antara lain beredar di Belanda, Swedia, Jerman, Denmark dan Swedia.

Baca juga: Mengintip pabrik mobil NIO di Hongaria

Baca juga: Nio dan CATL jalin kerja sama ciptakan baterai EV yang tahan lama
Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024