"Motor ini sudah EURO 3 dan mesinnya bisa mengonsumsi premium, berbeda dengan kompetitor lainnya," kata Wakil Presiden Eksekutif Pemasaran PT. YIMM Dyonisius Beti ketika menggelar jumpa media di Jakarta pada Rabu (9/1).
Sebelumnya Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Syafrudin mengatakan kendala utama dalam penerapan standar emisi EURO 3 adalah bahan bakar karena masih ada ditemukan bahan bakar yang mengandung timbal dan kadar oktan yang kurang.
Yamaha memiliki teknologi mutakhir Low Friction Super Sport Technology yang dapat memfilter kotoran-kotoran di dalam bensin.
Beti mengatakan Yamaha Indonesia akan selalu mendukung rencana pemerintah terkait standarisasi EURO 3 pada tahun depan.
Ia mengatakan, jika nantinya pemerintah mewajibkan sepeda motor memakai kadar oktan yang lebih tinggi (pertamax), maka Yamaha Indonesia akan lebih siap lagi "Oktan rendah tidak ada masalah, bagaimana oktan yang lebih tinggi," katanya.
(adm)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013