Jakarta Raya (ANTARA) - Thailand sedang dalam pembicaraan dengan CATL China dan pembuat baterai lainnya untuk membangun pabrik baterai dan menjadi pusat produksi kendaraan listrik di Asia Tenggara.

"Kami berbicara dengan banyak perusahaan, tidak hanya CATL tetapi banyak perusahaan di industri baterai," kata Narit Therdsteerasukdi, Sekretaris Jenderal Dewan Investasi Thailand seperti dilaporkan Reuters pada Rabu (3/5) waktu setempat.

Thailand berambisi menjadi pemain kunci dalam rantai pasok kendaraan listrik global di luar China dengan menawarkan pemotongan pajak dan subsidi untuk mendorong adopsi dan produksi EV.

"Itu salah satu tujuan kami. Bahwa kami ingin menarik produsen sel baterai untuk mendirikan pabriknya di Thailand," kata dia.

Narit tidak memberikan rincian secara jelas terkait rencana pembangunan pabrik itu. Di sisi lain, pihak CATL juga tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

CATL merupakan pemasok baterai di dunia dengan pangsa pasar 37 persen, namun belum memiliki fasilitas produksi di Asia Tenggara.

Perusahaan yang berbasis di Ningde, Fujian itu pada tahun lalu mengumumkan kolaborasi strategis dengan anak perusahaan PTT Pcl Thailand untuk "mengeksplorasi potensi kerja sama dan peluang pengembangan bisnis terkait baterai" di wilayah tersebut.

Baca juga: CATL lansir rencana netralitas karbon

Baca juga: Harga lithium turun, CATL tawarkan diskon baterai untuk Tesla dan VW

Baca juga: Raksasa baterai lithium-ion China bangun pabrik pertama di luar negeri
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023