Jakarta (ANTARA) - Satu-satunya komponen yang langsung menyentuh permukaan aspal dari sebuah kendaraan adalah ban, oleh karena itu setiap masyarakat yang hendak melakukan perjalanan mudik disarankan untuk melakukan pemeriksaan awal agar tidak adanya hambatan selama perjalanan.

Presiden Direktur Bridgestone Indonesia Mukiat Sutikno dalam keterangan pers, Kamis (13/4), mengatakan bahwa keselamatan menjadi faktor penentu kelancaran bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi saat pulang ke kampung halaman.

"Untuk itu, kami mengajak seluruh pengguna kendaraan pribadi agar melakukan pengecekan ban sehingga berkendara menjadi lebih aman karena kondisi ban yang prima dapat mengurangi potensi timbulnya masalah saat perjalanan mudik," kata Mukiat.

Bridgestone Indonesia memberikan beberapa tips penting yang bisa dijadikan patokan kepada para pemudik sebelum mereka memutuskan untuk melakukan mudik dengan kendaraan pribadi.

1. Rotasi ban
Melakukan rotasi ban adalah salah satu solusi merawat ban mobil agar perjalanan mudik lebih aman dan nyaman. Rotasi ban pada mobil memang disarankan untuk dilakukan secara rutin dengan jarak tertentu untuk menghindari terjadinya tingkat keausan ban yang tidak merata, yakni antara ban depan, belakang, maupun sisi kiri, dan kanan sehingga dapat memperpanjang usia pakai dari ban tersebut.

Biasanya, ban depan mobil lebih rentan mengalami gesekan dan bisa lebih cepat tipis jika tidak dirotasi secara berkala.

"Ban mobil ada empat. Keempatnya itu bekerja sama satu sama lain agar mobil dapat jalan lurus, selaras. Makanya perlu misalnya dilakukan rotasi secara berkala untuk melihat tingkat keausan, agar ban tetap bisa berfungsi maksimal," jelas Deputy Head Of OE Sales PT Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano.

Baca juga: Tiga hal penting untuk diketahui jika mudik dengan kendaraan pribadi

2. Spooring dan balancing
Salah satu kerusakan ban yang sering tidak terdeteksi adalah keausan tread atau tapak yang tidak merata. Tekanan angin yang tidak tepat, masalah suspensi mobil serta roda yang tidak sejajar adalah beberapa faktor yang dapat mengakibatkan keausan tidak merata itu.

Spooring dan balancing yang dilakukan oleh teknisi ban terpercaya dapat menjadi solusi untuk mendeteksi dan mencegah kerusakan ban seperti ini menjelang perjalanan mudik ke kampung halaman.

3. Tekanan ban yang sesuai
Memastikan tekanan angin ban yang tepat sangatlah penting. Tekanan yang terlalu rendah dapat membuat pengendali mobil menjadi limbung pada kecepatan tinggi, serta mengurangi efisiensi BBM ketika berkendara.

Sebaliknya, tekanan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan ban terasa lebih keras serta aus lebih cepat pada bagian tengah. Periksalah tekanan angin ban menjelang perjalanan mudik dan pastikan sesuai dengan rekomendasi produsen kendaraan, yang dapat dilihat pada label yang ditempelkan di pilar pintu pengemudi atau buku manual kendaraan.

"Untuk keselamatan berkendara, pemilik mobil setidaknya perlu memastikan bahwa tekanan angin ban mereka sesuai. Kemudian cek kondisi ban, gundul atau tidak, lakukan rotasi dan periksa keselarasan roda atau wheel alignment," kata Fisa.

Baca juga: Periksa pelumas mesin sebelum mudik dengan kendaraan pribadi

4. Ban dalam kondisi prima
Jika melihat adanya tanda-tanda kerusakan ban mobil seperti tapak yang mulai aus, timbul keretakan maupun benjolan pada dinding ban, serta sudah terlalu banyak tambalan akibat ban bocor, itu bisa jadi merupakan tanda-tanda ban perlu diganti.

Bila kerusakan-kerusakan itu terjadi, memaksakan berkendara dengan kondisi ban tidak prima dapat meningkatkan resiko terjadinya hal yang tidak diinginkan selama perjalanan.

Baca juga: Mudik jarak jauh disarankan tidak gunakan kendaraan listrik

Baca juga: Waspadai "overheat" dan rem macet yang kerap dihadapi pemudik

Baca juga: Lima langkah cek kondisi ban jika mudik dengan mobil pribadi
Pewarta:
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023